Sabtu, 24 Oktober 2015
Gensyiah: Sebuah penyelidikan yang disiarkan oleh Al Jazeera Kamis 9 Muharram 1437 H, sejumlah dokumen rahasia yang diperoleh dari situs “Wikileaks”, yang berkaitan dengan Nouri al-Maliki selama pemerintahannya, termasuk dokumen yang menunjukkan peran Nuri al-Maliki dalam pembentukan dan pengelolaan regu pembunuhan dan penyiksaan di bawah pengawasannya langsung, serta membuat pusat penahanan swasta yang ikut Kantor Perdana Menteri secara langsung tanpa sepengetahuan Departemen Kehakiman yang bertanggung jawab tentang urusan penjara.
Laporan, yang ditayangkan di saluran al-Jazeera dalam program “kotak hitam” di bawah judul “Nuri al-Maliki ..profil lengkap,” juga mengungkapkan tanggung jawab al-Maliki dalam menyebabkan masuknya danmenyebarnya ISIS di Irak.
Laporan itu mengungkapkan laporan komisi penyelidikan parlemen tingkat tinggi yang merekomendasikan bahwa Nuri al-Maliki harus dirujuk kepada peradilan Irak sebagai terdakwa utama dalam skandal penyerahan kota Mosul tanpa perlawanan kepada ISIS pada Juni 2014.
Program TV ini menunjukkan bahwa Nuri al-Maliki adalah salah satu pemimpin yang paling menonjol dari Partai Syiah Dakwah Islamiyyah, yang mendukung Iran, dan melakukan operasi militer di Irak selama perang Iran-Irak pada tahun 1980.
Laporan juga menyebutkan kasus peledakan kedutaan Irak di Beirut pada Januari 1981, yang menewaskan lebih dari 60 orang di jajaran warga sipil yang paling menonjol adalah Balqis Rawi istri penyair Suriah Nizar Qabbani, yang merupakan salah satu karyawan perempuan Irak di Kedutaan Besar Irak. Ini terjadi 1 tahun setelah keluarga Balqis mengajukan gugatan melawan Nuri al-Maliki.
Menurut laporan itu ternyata Ibrahim Ja’fari salah satu pemimpin partai Dakwah didukung oleh Amerika dalam pemilu tahun 2005 untuk menjadi PM Irak pertama setelah tahun 2003.
Laporan itu juga menunjukkan bahwa selama pemerintahan Nuri al-Maliki yang pernah mengancam akan memindah kiblat ke najaf, jumlah korban meninggal akibat oprasi kekerasan dan terror sebanyak 75.294 korban, yang kebanyakannya adalah penculikan dan terror. Dengan tujuan membuat suasana takut mencewkam dan pembersihan lawan.
Termasuk yang menjadi korban adalah pembunuhan 350 ilmuwan nuklir asli Irak dan 80 Perwira penerbangan dari angkatan udara Irak. Menurut Wikileaks Nuri Maliki menyerahkan daftar kurikulum Vitae para caron pembasmian kepada tim pembunuh dari Mosad Israel dan Iran, menurut sumber dokumen Wikileaks.
Karena laporan panjang dan berbagai macam kejahatan Nuri al-Maliki Syiah ini, maka silakan disimak sendiri kelanjutannya.