Laporan Nadwa Bagian ke-6 (Rihlah Kebun di Wafrah)

Jumat Pagi hari berangkat ke al-Wafrah 120 km kearah selatan dekat dengan perbatasan Saudi.

 

Al-Wafrah /

Perjalanan yang mengasyikkan, ditempuh dalam waktu 1 jam 20 menit.
Sepanjang perjalanan, ada yang bercanda, ada yang baca surat al-Kahfi, ada yang baca kitab dll. Jalan raya di Kuwait sekelas jalan raya di Eropa misalnya Belanda ke Baljika dan ke Perancis, bagus, halus, mulus, luas, satu arah 5 lajur dan 6 lajur, berarti dua arah 10 lajur sampai kadang 12 lajur. Hebat, sedangkan jalan raya utama pantura (pantai utara pulau jawa) ,misalnya, maka seperti jalan di Kuwait yang menuju sawah atau kebun.

Unta Raksasa

Jalan menuju Kebun Wafrah

 

Jalan Raya

 

Jalan Raya

Begitu tiba kelompok yamani langsung unjuk kebolehan dengan melakukan “tari yamani”, kemudian main lompat diatas kain matras bulat yang ditarik oleh pegas. Setelah itu kita duduk-duduk bercanda dan saya minta pada salah satu ustadz tunis untuk memberikan faidah bustaniyyah” (pelajaran di kebun) tentang al-Quran yang banyak beredar di Afrika, yaitu “bacaan qalun” maka dia menerangkan satu kaedah : “setiap hamzah sukun diubah menjadi huruf mad sesuai dengan harakat sebelumnya, misal mukminum menjadi muuminun.

Wakil Indonesia bersama ketua Mabarrah

Lompat Matras

Kemudian kita dibagi menjadi 8 kelompok, ada yang main bola, dan ada yang main bola voli. Setelah itu makan kue dan minum, terus shalat jum’ah, jalan-jalan, makan bersama, dan pertemuan resmi antara peserta dengan kepala mabarrah Dr Khalil Asyathi Abu Anas.
Yang lucu, Hafizh Lc. mewakaili 14 delegasi India, Syekh Muhammad mewakili 10 delegasi Tunisia, Dr Shalah al-Qiyadhi mewakili 10 delegasi Yaman, Syaikh Khalil Husain Hasan Ali mewakili 4 delegasi Irak, Syaikh Ibrahim mewakili 3 delegasi Jibuti, dan Saya mewakili bangsa Indonesia!!! Pokoknya banyak yang ketawa.

Acara kemudian dilanjutkan dengan shalat maghrib lalu pulang. Saat di mobil, panitia bertanya “peserta lengkap?” Maka saya jawab “Indonesia lengkap”. Semua pada ketawa lagi.
Selama perjalanan pulang saya duduk bersama Ustadz Hafizh Abdul Haseeb Lc (lulusan kuliah Hadits  Univ. Islam Madinah), bicara banyak tentang teman-temannya dari Indonesia saat kuliah di Madinah.
Manfaat fikhiyyah ilmiyyah: di rihlah ini sini saya baru tahu betul pohon sidrah (sidr/bidara), daun sidrah, dan buah sidrah yang disebut kenar.
Bersambung.

 

 

 

 

 

 

Visited 58 times, 1 visit(s) today

Leave a Reply

*