Laporan Nadwa (Bagian ke-5)

Kamis pagi 19-4-2012
Alhamdulillah, jam 8 pagi diantar syekh Nashir asy – Syammari mendatangi kantor lajnah syarqa asia, ternyata di sana ketemu akhi Ustadz Abu Faruq. Dalam perjalanan saya mendengar cerita dari syekh Nashir tentang “bidun” (warga negara tanpa kewarganegaraan) dan kezhaliman yang dirasakan oleh “para Bidun” ini dan diterangkan tentang kondisi dakwah di Kuwait. Kemudian diterangkan bahwa seketat apapun orang menyembunyikan kebatilan dan kezhaliman maka dia akan ketahuan. Dia juga bercerita pernah baca dari budaya jepang, bahwa ada raja yang telinganya seperti himar (keledai). Setelah rambutnya panjang dia perlu orang yang mencukur rambutnya, maka diundanglah si tukang cukur ke istana. Setelah selesai mencukur tukang cukur itu dibunuh oleh raja agar aibnya tidak diceritakan pada orang lain. Hal itu terjadi berulang-ulang setiap kali tukang cukur pergi ke istana pasti keluar dalam keadaan mati. Akhirnya ada seorang tukang cukur yang dipanggil, dia tidak mau tapi dipaksa juga untuk datang. Setelah disana dia melihat bahwa telinga raja seperti himar, maka dia tahu rahasia mengapa semua tukang cukur yang datang ke istana berakhir dengan kematian. Karena takut dibunuh maka dia berjanji kepada raja untuk tidak memberi tahu siapapun, kalau sampai dia cerita kepada orang lain dia siap dibunuh. Akhirnya raja mengiyakan dan melepas orang itu.

Orang itu pergi ke tengah padang pasir menggali tanah lalu dia masuk di dalamnya mengatakan bahwa telinga raja seperti himar. Karena zaman itu hewan dan tumbuhan bisa bicara maka rumput yang mendengar suara tukang cukur dalam galiannya itu mencerikatan ke tetangganya sampai didengar oleh manusia, maka tersiarlah berita bahwa telinga raja seperti keledai.
Raja marah dan memanggil tukang cukur untuk membunuhnya, si tukang cukur itu bersumpah kalau tidak pernah bicara pada siapapun. Hanya dia pernah meggali tanah lalu ngomong di sana. Maka rajapun tidak punya alasan untuk membunuhnya. Walhasil serapat apapun orang menutup rahasia pasti akan bocor.
Saya katakan kalau di Indonesia ada pepatah serapat rapat bangkai ditutupi pasti akan tercium juga apalagi bangkai gajah. Lalu saya katakan kepada syekh Nashir, bahwa dua hari lalu syekh Sa’ad Syanfa  menyerupakan syiah yang menutupi kesesatannya seperti raja jepang dan tukang cukur tersebut tapi tidak sedetil antum.
Sesi pertama: “menjawab tuduhan Imam bukhari nashibi”

Tutor: Syaikh Usamah
Orang syiah mengatakan kalau imam bukhari adalah seorang nashibi (benci Ali dan ahlulbait) dengan 3 tuduhan:
1. Meriwayatkan dari perawi nashibi, berarti dia nashibi
2. Tidak  meriwayatkan dari sebagian ahlulbait khususnya Imam Ja’far
3. Tidak meriwayatkan sebagian hadits keutamaan ahlulbait
Semua tuduhan tadi dijawab dengan sangat ilmiah dan memuaskan.
Sesi kedua: syubhat syiah seputar sahabat

Tutor: syaikh Ali Tamimi
Mukhtashar Miinhajussunnah halaman 322-337 masih tentang peperangan yang terjadi antara sahabat Ali -Radiallahu anhu- dan Muawiyyah -Radiallahu anhu-.
Nadwah sore ini, Kamis 19 april 2012, sangat berat bagi para peserta.
Pertama materi ilmu hadits menurut imamiyyah

Kedua: materi bantahan kalamiyyah atas imamiyyah
Materi ilmu hadits pertemuan keempat yang dipimpin syaikh Saad as-Syanfa ini sangat berat karena harus menghubungkan 3 materi sebelumnya dengan materi terbaru ini. Materi terbaru ini mengupas dan membedah 6 kitab syiah  di marhalah abad ke 6:
– al-Fahrasat karya ibnu babawaih al-Qummi
– Ma’alim ulama karya Rasyiduddin
– Fahrasat asma’ ulama syiah wa mushannafatihim karya ibnu babawaih al-razi (abad 5)
Marhalah abad 7:
– Hallul Isykal fi ma’rifatirrijal  karya ibnu Thawus
– Rijal Ibn Daud al-Hilli (ini bisa dianggap sebagai kitab rijal syiah pertama)
– Khulashatul Aqwal karya Ibnul Muththahhir al-Hilli
Kemudian kitab dengan manhaj baru muncul yaitu kitab Jami’ al-Ruwah karya al-Ardabili, ternyata kitab ini mencuri metode kitab al-Mizzi as-Sunni. Begitulah semua kitab sunni ditiru, kitab hadits, kitab musthalah dan kitab rijal.
Kemudian ada metode baru karya al-Khu’I dengan judul mu’jam Rijal al-Hadits
Juga dikaji tentang :
zubdatul maqal min mu’jam ar-rijal karya bassam murtadha
tanqihul maqal fi ilmirrijal karya mamaqani (mutasahil)
Qomus rijal milik tustari bantahan terhadap mamaqani
Sesi kemudian dilanjutkan oleh syekh Amr basyuni, tentang:

1. al-Luthf dan wajibnya imamah menurut faham syiah secara akal

2. Serta bantahannya oleh Abdul Jabbar al-Mu’tazili dalam kitab al-Mughni
Setelah pulang ada perbincangan ringan dari para peserta kalau mukaddimah ilmu kalam yang disampaikan syekh Amr Basyuni sangat sulit. Ana dengan khalil Husain Hasan Ali al-Iraki, lalu syekh Abdul Khalik dari  India berkata: ‘Ilmu naf’uhu qalil wa fahmuhu ‘asir’ (ilmu manfaatnya sedikit, memahaminya sulit) maka saya lanjutkan: “man darasahu ‘alil, la yafhamu illa bittahlil, wa ‘alaihi al-Isti’anatu bil-Jalil,  wa illa fa’alaihi birrahil’ (barangsiapa mempelajarinya akan sakit, tidak faham kecuali dengan dikupas, maka hendaknya ia minta pertolongan pada Yang Maha Agung, jika tidak maka sebaiknya pulang saja) maka semua pada ketawa, kata mereka : “masyaallah abu hamzah seorang penyair”.
Keunikan Kuwait
1. Udara dan cuaca: angin, debu, hujan dan matahari jadi satu, artinya hujan campur debu dan angin sementara matahari tetap bersinar dengan terang.
2. Ada warga Kuwait yang berstatus “Bidun” artinnya tanpa KTP Kuwait, padahal mereka secara fakta penduduk Kuwait, kebanyakan mereka keturunan asing terutama Irak (ke perbatasan Irak hanya 80 km dari kota Kuwait) yang  lahir di Kuwait, jumlah mereka cukup besar sekitar 250.000 (dua ratus lima puluh ribu). Ceritanya saat Kuwait masih miskin belum ada minyak raja Kuwait menawarkan kewarganegaraan Kuwait namun mereka ogah-ogahan. Saat ada minyak mereka sudah kehilangan kesempatan saat itu. Akhirnya mereka kerasan di Kuwait dan turun temurun di Kuwait, namun kewarganegaraan lama sudah hangus dan kewarganegaraan Kuwait belum juga didapat hingga saat ini. Semoga Allah memberikan jalan keluar bagi mereka.
3. Orang asing tidak besi beli tanah atau gedung di Kuwait, yang ada hanya sewa. Kalau dinegara kita pulau saja bisa dibeli!!!
Malam jumat adalah akhir pekan karena hari jumat adalah hari libur resmi sebagaimana di banyak Negara islam. Jalan-jalan di pusat kota macet, tidak seperti biasa.
Di pagi hari, setelah subuh saya jalan-jalan ke pantai teluk Islam/ Umar/Arab. Kabut dan debu memenuhi ruangan udara Kuwait. Yang unik, saya ketemu dan nungguhi orang yang mancing kubkub (kepiting loreng).

Alhamdulillah dari awal hingga akhir. Ya Allah tambahkan kepada kami, keluarga kami, murid-murid kami dan orang-orang yang kami cintai dan mencintai kami serta yang membaca tulisan kami ini ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal dan amal yang diterima, dan selamatkan kami dan anak-anak kami dari api neraka. aamiin ya Rabbal’alamiin.
Bersambung.

 
(Visited 1 visits today)

2 thoughts on “Laporan Nadwa (Bagian ke-5)”

    • Dari Ustadz Abu Hamzah:
      Aamiin, semoga doa anakku dikabulkan oleh Allah swt yang maha mengajarkan apa yang tidak kita ketahui. Insyaallah, abi janji, semoga Allah memudahkan abi dan ananda untuk niat yang mulia ini. Terima kasih anakku atas doamu. semoga kita segera bertemu kembali.

      Reply

Leave a Reply

*