28 september
Pemerintah Arab Saudi telah merilis lebih dari 1.000 foto jenazah Korban Tragedi Mina 2015. Rilis foto-foto jemaah korban tragedi itu dilakukan 3 tahap.
Tahap pertama dilakukan pada Jumat 25 September 2015 yang berjumlah sekitar 500 foto.
Kedua, pada hari berikutnya yang berjumlah 350 foto.
Ketiga, ketika Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin berkunjung ke Majma’ ath-Thawary bil Mu’aishim atau tempat pemulasaran jenazah korban tragedi Mina, yang berjumlah sekitar 300 foto. Total ada 1.150 foto.
Foto-foto tersebut ditempel di dinding-dinding 2 ruangan besar, dengan luas sekitar 60 meter persegi. Satu ruangan untuk menempel foto-foto sebelumnya, satu lainnya untuk menempel foto-foto rilis terbaru.
“Yang penting, poin saya adalah ketelitian kita. Setiap kali mereka mengeluarkan foto begini, selalu ada petugas kita yang melihat secara rinci foto per foto sehingga tidak ada yang mis,” ujar Lukman, Mekah, Arab Saudi, Senin (28/9/2015).
Kepada Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Lukman mengingatkan, agar jangan sampai ada foto yang terlewatkan. “Kita harus yakin bahwa semua foto yang dirilis itu sudah kita lihat semua.”
“Sebab, kalau tidak kita lihat, maka kita tidak bisa cek ke tempat mayat,” sambung Menag.
Selain Lukman, kunjungan ini dihadiri tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan penghubung pemerintah, serta pihak pemulasaran Arab Saudi.
Proses Identifikasi
Jenazah korban disimpan dalam beberapa kontainer berpendingin udara. Ketika pemeriksaan akan dimulai, kontainer dimasukkan satu per satu ke ruangan identifikasi.
“Sistemnya kontainer masuk, jenazah turun. Identifikasi ada barang apa, lalu masukan ke file. Setelah itu kontainer keluar dan masuk lagi kontainer berikutnya. Sekarang ini masih ada 4 kontainer,” ujar Fadil, penghubung pemerintah dan pihak pemulasaran Arab Saudi.
Fadil menjelaskan, proses identifikasi itu memang membutuhkan waktu lama. Sebab, ada kalanya foto sudah dirilis, namun ketika akan dilakukan cross check ke file, ternyata file dengan nomor rilis foto yang ada belum keluar. Sehingga harus menunggu sampai file itu keluar.
“Ada juga yang fotonya sudah dirilis dan kita sudah menemukan, file tersebut belum muncul. Kita tunggu sekitar setengah jam, file itu baru muncul di ruang selanjutnya,” pungkas Fadil.
Mendengar hal itu, Lukman mengatakan, informasi tentang bagaimana tim PPIH menelusuri jenazah harus dapat didokumentasikan dengan baik. “Ini menarik. Jadi berbagai variasi cara verifikasi itu dijelaskan.”
“Mekanisme cara kita memverifikasi juga harus didokumentasikan untuk bahan laporan. Begini lho proses verifikasi yang kita lakukan. Anda tadi menceritakan kronologis, ini lho foto-fotoya, cara kita mengidentifikasi, mengenali. Nanti di jenazah difoto-foto juga cara kita mengidentifikasi,” pungkas Lukman.
Jumlah korban tragedi Mina hingga kini masih simpang siur. Para pihak menilai pemerintah Arab Saudi lamban merilis jumlah keseluruhan korban tragedi Mina, khususnya jemaah asal Indonesia. Sebab, belum jelasnya nama-nama korban membuat cemas pihak keluarga jemaah haji.
Total korban sebelumnya disebutkan 717 jemaah dan lebih dari 800 jemaah lainnya mengalami luka-luka. Korban wafat asal Indonesia sendiri hingga kini 44 jemaah, termasuk 4 mukimin atau WNI yang bekerja di Arab Saudi yang tengah melaksanakan ibadah haji. (Rmn/Ans)
Liputan6.com, Mekah –