SABTU 26 SEPTEMBER
Abu Hamzah al-Qomari
Gensyiah:
Seorang haji dari Mesir yang kehilangan istrinya yang berumur lima puluhan tahun mengungkapkan kesaksiannya. Dia menggambarkan insiden Mina 1436 ini sebagai bikinan pihak tertentu untuk memukul Saudi Arabiya. Haji Hussein Mohamed Okasha dari Republik Arab Mesir menuturkan kisah saat-saat pertama tragedy dorong mendorong tersebut saat dia dan istri kembali dari melempar jamarat.
Menurut situs Sabq.org Jama’ah Haji dari Mesir ini mengatakan: Saya dan istri saya bersama jamaah lainnya kembali dari melempar jumrah pada sekitar jam 8.30 pagi. Sebelum kami sampai ke perkemahan kami, kami dikejutkan oleh manusia dalam jumlah besar keluar dari sisi yang berlawanan seperti angin topan/ air bah/banjir, tidak seorangpun dari mereka yang mendengarkan setiap instruksi; tetapi justru langkah mereka dipercepat menuju jalur yang salah; menekankan bahwa apa yang dilihatnya selama tragedy dorong mendorong itu tidak wajar, “itu adalah peristiwa yang dibuat untuk memukul Saudi Arabia”.
Dia menambahkan: “arus manusia berhenti di titik dekat kamp yang mengikuti ekspedisi kami, tidak seorangpun mampu melangkah satu langkah akibat himpitan yang parah, serta kelelahan akibat panas yang hebat . Saya mencoba untuk membantu istri saya untuk masuk ke salah satu kamp, tetapi petugas kamp menolak kami masuk. Ketika krisis sampai pada puncaknya saya hilang kesabaran apalagi saya menderita gula dan penyakit tekanan darah, maka saya berhasil melompati pagar besi setelah saya memecahkan penghalang, dan naik ke puncak tenda, kemudian masuk ke dalam tenda, setelah itu saya tidak melihat istri saya lagi”.
Ia melanjutkan: yang membuat saya yakin bahwa insiden ini dibuat adalah cara yang aneh yang membuat jamaah haji itu keluar dari jalur yang berlawanan, sebagaimana banyak kesaksian dari para haji yang punya pengalaman sebelumnya dalam haji menguatkan hal tersebut. Insiden ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan upaya Khadimul Haramain Raja Saudi Arabia dalam memuliakan para tamu Allah.
Haji Mesir itu mengulang kembali bahwa “Saya tidak tahu apa-apa tentang nasib istri saya, padahal dia juga menderita sakit gula. Saya masih menunggu berita dari pemerintah Saudi Arabia.”
Diterjemah dari
http://islammemo.cc/akhbar/locals-ksa/2015/09/26/264713.html