SAKSI- SAKSI MATA TRAGEDI MINA BERCERITA

Abu Hamzah al-Qomari
Selasa 29 september 2015
mina-map
Gensyiah: selain kewajiban berdoa, kita harus mencari solusi agar tidak terjadi lagi tragedy serupa. Diantara caranya adalah mengetahui sebab-sebabnya untuk diatasi di waktu yang akan datang. Kali ini ada 4 saksi:
1. Kamal al-Wafi (Maroko)
Jumat lalu 25 september 2015 mengungkapkan:
tragedi itu terjadi langsung setelah  lewatnya gelombang jamaah haji Maroko untuk melempar jamarat. Di jalan 204 itu dekat daerah pasar Arab kearah jamarat  bertemulah dua gelombang manusia yang berhadap-hadapan. Ini terjadi setelah shalat subuh (jam 7 an pagi).
Di tempat itu memang kacau, tidak tertib sejak awal dari pagi, akibat tidak teraturnya jamaah haji dan jalan-jalan. (pengalaman tahun 2006 M, di kanan kiri jalan banyak tenda-tenda liar atau haji koboy, menyebabkan jalan sempit dan membuat orang tersandung.)
mina
Kamal Wafi mengaku bertemu banyak korban dari Iran, Mesir dan Asia Tenggara, tapi yang banyak Afrika.
Menurutnya, tempat peristiwa itu tidak jauh dari pemukiman/perkemahan jamaah haji Maroko dan Tunisia. Kemudian alpFawi bercerita kalau jenazah diangkut dengan container karena jumlahnya besar.

2. Said akadir, jumat 25 September  mengatakan:
اما السبب الرءيسي هو الحجاج الارانيين قاموا بدفع الحجاج بطريقه بشعة انتقاما من السعوديه للقتلها للحوتيين..لاني سمعتهم يهتفون لبيك يا حسين
Adapun sebab utamanya adalah jamaah haji iran mendorong-dorong jamaah haji lain dengan cara keji, karena dendam dengan Saudi, sebab Saudi memerangi syiah Khoutsi (di Yaman).. sebab saya mendengar mereka meneriakkan yel-yel “Labbaika ya Husain”

3. Nuruddin al-Khamisi al-Rabathi (Maroko) menyatakan
Bahwa para jamaah haji tidak pengikuti intruksi. Ini yang menyebabkan dorong-mendorong khususnya bangsa Arfika dan Iran –semoga Allah merahmati jamaah Haji-. Dan cukuplah serangan kepada Saudi, sebab para jamaah haji datang tidak memahami apa itu rukun haji, maka hendaklah negara-negara islam setelah itu merasa malu jika akan memojokkan Saudi.

4.  Haji Muhammad Qindil (Mesir) bercerita:
Saat kami sampai di jalan Arab, datang dari Muzdalifah mau ke Jamrah Aqabah, kami terkejut dengan adanya jumlah besar manusia dari Afrika yang maju menuju kami dari arah depan (dari arah Jamarat) , melawan Arus, semua dari kami ingin mundur, dan etnis Afrika terus maju. Hanya dalam hitungan menit sudah tidak terelakkan dorong-mendorong yang sangat keras antara jamaah haji, yang paling banyak wafat ya yang di depan.
5. Muhammad Said (al-Jazair)
Saat terjadi insiden saya berada di kemah yang menghadap peristiwa ii. Saya melihat rincian kejadian. Menurut saya kejadian ini yang paling mengerikan sepanjang musim haji. Selama satum penuh para jamaah haji dorong mendorong dalam bentuk yang sangat kuat dan terus menerus. Semua ingin lari menyelamatakan diri agar tidak diinjak.
6. Hajjah  Huda Said (Mesir)
Sebab dorong mendorong adalah keluarnya jamaah haji dalam jumlah besar dari arah jamarat ke jalan Arab yang ini khusus untuk orang yang berangkat melontar jamarat bukan untuk orang pulang.

7. Apep Wachyudin (korban selamat asal Indonesia)

musibah Mina terjadi ketika di pertigaan jalan, petugas keamanan haji Arab saudi (askar) mengarahkan jemaah haji, termasuk rombongan Apep, belok kiri sehingga harus melintasi Jalan 204 (tempat terjadinya tragedi Mina).

“Katanya kalau ke kanan lebih jauh akhirnya kami ikut jalur itu dan kami berhadapan dengan orang-orang kulit hitam (jemaah asal Afrika). Kemudian di maktab-maktab yang kiri kanannya sudah dikunci, kami menemui stuck karena di depan ada mobil mogok dinaiki orang-orang hitam,”
Saat melihat orang-orang kulit hitam menaiki mobil mogok, dari arah berlawanan orang kulit hitam menyerang (merangsek) semua untuk masuk sehingga jemaah haji dari arah depan dan arah belakang berhadap-hadapan.
Apep mengaku berada di barisan paling depan saat tragedy Mina terjadi. “Saya paling depan. Akhirnya kita berhadapan seperti ini, kemudian korban jatuh-jatuh di situ. Saya sampai 3 kali jatuh termasuk istri saya, kemudian saya menarik istri saya, jatuh lagi sampai 3 kali. Pinggang saya terinjak sama orang kulit hitam yang sudah lepas kain ihramnya,” tutur Apep.
Setelah meminta pertolongan, seorang jemaah kulit putih menarik Apep. Dia pun bisa berdiri dan menolong istrinya dengan menariknya dari kerumumnan jemaah.
“Tapi susah, saya tarik lagi. Kemudian 10 meter dari situ, istri saya yang kuat, saya pingsan,” ucap Apep.

Dari 45 jemaah kini tinggal 21 orang yang ada di Maktab 7. Sedangkan keluarga Apep yang menjadi korban ada 10 orang, saat ini tinggal 6 orang. Empat orang lainnya belum diketahui keberadaannya.

Menurut Apep, dia belum mengetahui kondisi maupun keberadaan teman ataupun keluarganya. Dia sempat melihat mereka di klinik dekat Jamarat. Apep sempat menggoyang-goyang tubuh temannya, tapi tidak merespon. “Sudah ngga, menoleh aja,” jelasnya dengan suara parau.

Tragedi Mina terjadi pada Kamis 24 September 2015, saat jemaah haji hendak melaksanakan lempar jumrah di Jalan 204.

Berikut video kesaksian Apep Wachyudin

Kesaksian Apep ini menguatkan 2 sakti dari Jazair dalam sebuah wawancara video yang menyatakan bahwa tabrakan itu dari tiga arah jalan, jadi dipertigaan jalan 204 dan jalan 223 itu ada tiga arus manusia  yang datang dari 3 penjuru.

Saudaraku kaum muslimin, apa yang kita hanya sebagian, jadi masih banyak sisi-sisi yang harus dievaluasi. Insyaallah di makalah Usulan Solusi akan kami sampaikan. Wallahu al-Musta’an.

Ya Allah rahmatilah kami dan seluruh umat Islam. satukan mereka dalam sunnahmu, tuntun para pemmimpin untuk membela agamamu.

Sumber:
http://news.liputan6.com/read/2326269/video-kesaksian-korban-tragedi-mina-di-jalan-204
http://www.hespress.com/faits-divers/278429.html
http://sabq.org/0UHgde

(Visited 2 visits today)

Leave a Reply

*