Setelah kita hadirkan bukti bahwa anak-anak SD di Solok sudah diberi buku bacaan yang menggunakan anggaran Belanja Daerah (Pemkot Solok) dengan buku yang berjudul Qalbun Salim, yang isinya mengajarkan kepada ana-anak usia SD agar mereka mengimani imam Syiah yang dua belas yang dimulai dari Imam Ali, dan diperintah agar membenci dan memusuhi pemimpin yang tidak sah alias zhalim, mulai dari Khalfah Abu Bakar, Khalifah Umar dan Khalifah Usman, hingga Bani Umayyah (yang dimulai dari Sahabat Muawiyyah, terus termasuk khalifah Umar bin Abdul Aziz), Bani Abbasiyyah (termasuk Khalifah Harun al-Rasyid) rahimahumullah jami’an.
Anak-anak SD itu dicekoki doktrin bahwa yang mengingkari imam dua belas syiah adalah orang yang hatinya dipenuhi oleh kegelapan kekufuran dan kesyirikan.
Lalu anak-anak SD itu juga diajari agar bertaqiyyah menyembunyikan akidah syiah yang sesat ini dari kaum muslimin jika khawatir tidak baik.
Kini kita hadirkan buku ke dua dengan judul “Dosa-dosa besarâ€.
Perhatikan nama penulis “Prof. Dasteghibâ€
Sementara di buku pertama: “Abdullah Husain Dasteghib†satu penerbit , satu paket sama-sama cetak tahun 2010, tetapi penulisan nama pengarang saja jauh berbeda. Kita khawatir ini bagian dari kebodohan atau bahkan penipuan, tidak professor ditulis professor.
Alamat penerbitnya:
Perhatikan stempel-stempelnya:
Perhatikan siapa yang memutuskan?
Kita tidak tahu siapa yang bermain diatas. Perlu ada orang yang menyelidiki, sebab ini termasuk pengkhianatan terhadap bangsa Indonesia yang sunni.
Apa isi buku yang didoktrinkan kepada anak-anak SD?
-
Syiah itu tidak akan masuk neraka
- Hadits itu sabda para imam ma’shum yang dua belas (Ditambah Nabi dan Fatimah), bukan sabda Rasul -Shalallahu alaihi wasalam- saja sebagaimana ahlussunnah. (banyak sekali kalimat yang semakna dengan ini) misal hal 49:
-
Doktrin agar menjadi syiah sejati
-
Yaitu orang-orang yang disebut dalam al-Qur`an sebagai Khairul Bariyyah (manusia terbaik)
-
Yang beriman dengan wilayah/ imamah Syiah dijamin selamat
-
Cinta ahlussunnah kepada ahlullbait tidak sah sebab tidak ikut ahlulbait (baca syiah)