Rektor IAIN Purwokerto Membela Syiah dengan Kedangkalannya

Ketua Gusdurian membela Syiah dengan cerita tidak mutu tentang baju sobek
rektor

Diberitakan, Seminar Nasional “Titik Temu Suni – Syiah; Memperkokoh Islam Nusantara” pada Selasa 12 Mei 2015 diselenggarakan di IAIN Purwokerto dengan disambut oleh rektor.

Pada bagian akhir sambutanya, DR. Lutfi, Rektor IAIN Bayumas pria kelahiran Lamongan, doktor lulusan IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini mengungkapkan keheranannya terhadap orang-orang yang getol mengkafirkan Syiah.

“Kalau memang Syiah itu kafir, mana mungkin diizinkan memasuki Mekah dan Madinah. Jelaslah, orang kafir jelas tidak diperbolehkan memasuki dua kota suci tersebut. (lihat satuislam.org, on 14 May 2015 in Nasional 1).

Ternyata, seorang doktor yang jadi rektor IAIN pun bagai orang awam dalam kedangkalannya mengenai kesesatan syiah. Sambutan sang rektor IAIN itu cukup memalukan bagi orang terpelajar.

Marilah kita simak tulisan berikut ini yang menjelaskan betapa dangkalnya alasan seperti itu.
***
Syiah Sering Berkelit dengan Dibolehkannya Berhaji ke Makkah
Posted on Apr 8th, 2015
by nahimunkar.com

Syiah sering berkelit dengan dibolehkannya berhaji ke Makkah dan datang ke Madinah, jadi tidak sesat apalagi kafir, kata mereka.
Mudah saja kita jawab.
Lha dedengkot munafik Abdullah bin Ubai bin Salul ya boleh shalat di Masjidil Haram, bahkan shalatnya di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di Masjid Nabawi Madinah, karena memang mengaku Islam atau covernya Islam walau isinya kafir dan bahkan haram mayatnya dishalati.
Karena Allah Ta’ala berfirman:
{وَلَا تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ أَبَدًا وَلَا تَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ إِنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَاتُوا وَهُمْ فَاسِقُونَ (84) وَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَأَوْلَادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ } [التوبة: 84، 85]
Dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik. Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki akan mengazab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang nyawa mereka, dalam keadaan kafir [At Tawbah,84-85]
Ayat 84 Surat At-Taubah tersebut turun berkaitan dengan matinya Abdullah bin Ubai bin Salul. Dalam Hadits Bukhari dijelaskan (ringkasnya): … Saat Rasul hendak menshalati mayat Abdullah bin Ubai, Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu berdiri dan berkata: “Wahai Rasulullah, apakah engkau akan menshalatinya, padaha Allah telah melarang untuk menshalati orang munafik?” Rasul menjawab, “Sesungguhnya Allah memberiku pilihan.” Umar bin Khatthab berkata, “namun ia seorang munafik”. Rasulullah tetap menshalatinya, maka turunlah ayat ini. (Lihat HR Bukhari dan Muslim).
Jadi syiah juga begitu, karena covernya Islam, walau isinya majusi hingga menjuluki Baba Syuja’uddin (Bapak pahlawan agama yang pemberani) terhadap Abu Lu’lu’ah si majusi pembunuh Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu, maka (syiah yg mengaku Islam itu) ya boleh berhaji ke Makkah. Karena covernya Islam, sebagaimana dedengkot munafik Abdullah bin Ubai bin Salul tersebut, ya boleh shalat di Masjidil Haram, bahkan shalatnya di belakang Nabi saw di Masjid Nabawi Madinah, walau ketika dia mati, mayatnya dilarang untuk dishalati karena isinya adalah kafir, namun covernya Islam.
Jadi Umat Islam jangan mudah dibodohi oleh syiah dengan dalih bolehnya berhaji ke Makkah, atau lafal “Islam” dalam apa yang mereka sebut “Republik Islam Iran”. Republik Islam kok melarang didirikan masjid di Teheran, hingga orang Kuwait, Syaikh Abdullah Nafisi al-Kuwaiti (anggota majlis taqrib yg didirikan dedengkot syiah Ali Taskhiri) sangat protes karena sudah survey di Teheran kemudian mengumpulkan uangbersama jamaahnya untuk mendirikan masjid di Teheran karena tidak ada masjid Islam (Ahlus Sunnah/ Sunni), ternyata dilarang oleh Iran.
Jadi lebih kejam mana, negeri-negeri kafir yg membolehkan didirikannya masjid Islam ataukah negeri syiah Iran dalam hal ini?
Lihat berita ini: http://www.nahimunkar.com/video-republik-iran-resmi…/
http://www.nahimunkar.com/syiah-sering-berkelit-dengan-dib…/
***
Berikut ini berita tentang penyelenggaraan seminar di IAIN Purwokerto.
***

Rektor IAIN Purwokerto: Kalau memang Kafir, Orang-orang Syiah tidak akan Diizinkan Memasuki Mekah

Seminar Nasional “Titik Temu Suni – Syiah di Auditorium IAIN Purwokwerto
Satu Islam, Purwokwerto – Sekitar 800 orang memadati gedung auditorium IAIN Purwokerto yang menjadi tempat diselenggarakannya Seminar Nasional “Titik Temu Suni – Syiah; Memperkokoh Islam Nusantara” pada Selasa 12 Mei 2015.
Acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Gusdurian Banyumas dan Himpunan Mahasiswa Jurusan Dakwah tersebut menampilkan dua narasumber, yaitu KH. Nuril Arifin Husein dan DR. Muhsin Labib, MA.
Dalam pidato pembukaan, DR. Lutfi, Rektor IAIN Bayumas mengatakan, bahwa perbedaan adalah keniscayaan karena adanya kesamaan. Namun di sayangkan sebagian orang justru mempersoalkan perbedaan.

Selanjutnya doktor lulusan IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta ini mengajak umat Islam menjadikan kisah ini sebagai bahan renungan dan hikmah tentang pentingnya mengutamakan persamaan yang lebih banyak daripada perbedaan yang kecil antara Islam Sunni dan Islam Syiah.
Pada bagian akhir sambutanya, pria kelahiran Lamongan ini mengungkapkan keheranannya terhadap orang-orang yang getol mengkafirkan Syiah. “Kalau memang Syiah itu kafir, mana mungkin diizinkan memasuki Mekah dan Madinah. Jelaslah, orang kafir jelas tidak diperbolehkan memasuki dua kota suci tersebut.
Sementara itu Ketua Gusdurian, Chumaedi Yusuf dalam terkait dengan kelompok yang suka mensesatkan pihak lain mengingatkan untuk bersikap bijak. Ia mengutip cerita menarik terkait ini.
Suatu saat dalam sebuah acara Gus Dur, seusai memberikan ceramah, ditegur oleh seseorang karena lengan bajunya sobek. “Mestinya Anda memperhatikan bagian-bagian lain baju saya yang tidak sobek, karena bagian yang sesat hanya sedikit”. Cerita yang dituturkan Lutfi ini mengundang tawa hadirin. (Aris)
satuislam.org, on 14 May 2015 in Nasional 1
***
Cerita tidak mutu tentang baju sobek untuk membela syiah
Masalah sesatnya syiah bahkan kafirnya/ musyriknya itu ada di dalam hadits. Tidak cukup dibantah dengan cerita baju sobek yang tidak ada mutunya sama sekali itu.
حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ الْأَشَجُّ، حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ، عَنْ أَبِي الْجَحَّافِ دَاوُدَ بْنِ أَبِي عَوْفٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو الْهَاشِمِيِّ، عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ عَلِيٍّ، عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ مُحَمَّدٍ، قَالَتْ: نَظَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى عَلِيٍّ فَقَالَ: «هَذَا فِي الْجَنَّةِ، وَإِنَّ مِنْ شِيعَتِهِ قَوْمًا يَعْلَمُونَ الْإِسْلَامَ، ثُمَّ يَرْفُضُونَهُ، لَهُمْ نَبَزٌ يُسَمَّوْنَ الرَّافِضَةَ مَنْ لَقِيَهُمْ فَلْيَقْتُلْهُمْ فَإِنَّهُمْ مُشْرِكُونَ» مسند أبي يعلى الموصلي (12 / 116): 6749 – [حكم حسين سليم أسد] : إسناده صحيح
Nabi -Shalallahu alaihi wa salam- melihat kepada Ali -Radiallahuanhu- lalu berkata: “Ini (maksudnya adalah Ali) ada di surga, dan diantara syiahnya ada satu kaum yang mengerti Islam kemudian menolaknya, mereka memiliki tanda disebut rafidhah, barang siapa bertemu mereka maka bunuhlah (diriwayat lain perangilah) sesungguhnya mereka itu musyrik.”
Husain Salim Asad menghukuminya: sanadnya shahih. Abu Ya’la, Bazzar, Thabrani meriwayatkan sabda Nabi -Shalallahu alaihi wa salam-:
كُنْتُ عندَ النَّبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم وعندَه عليٌّ فقال النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يا عليُّ سيكونُ في أمَّتي قومٌ ينتَحِلونَ حبَّ أهلِ البيتِ لهم نَبْزٌ يُسمَّونَ الرَّافضةَ قاتِلُوهم فإنَّهم مشرِكونَ
الراوي: عبدالله بن عباس المحدث: الهيثمي – المصدر: مجمع الزوائد – الصفحة أو الرقم:10/25
خلاصة حكم المحدث: إسناده حسن (Dorar.net/hadith)
Aku (Abdullah bin Abbas) dulu di sisi Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam dan di sisinya ada Ali, maka beliau berkata: “Wahai Ali akan ada dalam umatku kaum yang madzhabnya adalah “cinta ahlul bait” mereka memiliki tanda (gelar) mereka disebut Rafidhah, perangilah mereka karena mereka musyrik.” (al-Haitsami berkata: Thabrani berkata: dan sanadnya hasan. Al-Sunnah karya ibnu Abi Ashim dicetak bersama Zhilal al-Jannah, takhrij Syaikh al-Albani, 2/476)
Abdullah bin Imam Ahmad berkata: saya Tanya ayah saya: siapakah Rafidhah?: beliau berkata: yaitu orang-orang yang mencela atau mencaci Abu Bakar dan Umar.” (al-Sunnah, Abdullah bin Ahmad, 1273)
(lihat gensyiah.net/ nahimunkar.com, Menteri agama mendukung proyek syiah di Indonesia?http://www.nahimunkar.com/menteri-agama-mendukung-proyek-s…/ ).
***
Ternyata Rektor IAIN Purwokerto maupun ketua Gusdurian dalam seminar itu hanya menunjukkan ketidak mutuan mereka sambil memperlihatkan kengeyelannya dalam membela aliran sesat syiah. Betapa naifnya, lembaga ilmiah resmi dipimpin orang yang memalukan sekali dari segi ilmu itu. Disinilah benarnya sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits:
حَدِيث أَنَس ” أَنَّ أَمَام الدَّجَّال سُنُونَ خَدَّاعَات يُكَذَّب فِيهَا الصَّادِق وَيُصَدَّق فِيهَا الْكَاذِب وَيُخَوَّن فِيهَا الْأَمِين وَيُؤْتَمَن فِيهَا الْخَائِن وَيَتَكَلَّم فِيهَا الرُّوَيْبِضَة ” الْحَدِيث أَخْرَجَهُ أَحْمَد وَأَبُو يَعْلَى وَالْبَزَّار وَسَنَده جَيِّد , وَمِثْله لِابْنِ مَاجَهْ مِنْ حَدِيث أَبِي هُرَيْرَة وَفِيهِ ” قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَة ؟ قَالَ الرَّجُل التَّافِه يَتَكَلَّم فِي أَمْر الْعَامَّة “( فتح الباري).
Hadits Anas: Sesungguhnya di depan Dajjal ada tahun-tahun banyak tipuan –di mana saat itu– orang jujur didustakan, pembohong dibenarkan, orang yang amanah dianggap khianat, orang yang khianat dianggap amanah, dan di sana berbicaralah Ruwaibidhoh. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, apa itu Ruwaibidhoh? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Orang yang bodoh (tetapi) berbicara mengenai urusan orang banyak/ umum. (Hadits dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Abu Ya’la, dan Al-Bazzar, sanadnya jayyid/ bagus. Dan juga riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah. Lihat Kitab Fathul Bari, juz 13 halaman 84 ).
Ini bukti kemusyrikan syiah
Syiah: Wajah Allah=Ali
وَيَبۡقَىٰ وَجۡهُ رَبِّكَ ذُو ٱلۡجَلَٰلِ وَٱلۡإِكۡرَامِ ٢٧ [سورة الـرحـمـن,٢٧]
27. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan[Ar Rahman27]
وَجۡهُ رَبِّكَ diartikan قال الصادق نحن وجه الله, para imam syiah itu wajah Allah. (بحار الأنوار للمجلسي (1111 هـ) الجزء39 صفحة88 في الشواذ
وَلِلَّهِ ٱلۡمَشۡرِقُ وَٱلۡمَغۡرِبُۚ فَأَيۡنَمَا تُوَلُّواْ فَثَمَّ وَجۡهُ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ وَٰسِعٌ عَلِيمٞ ١١٥ [سورة البقرة,١١٥]
115. Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui
[Al Baqarah115] وَجۡهُ ٱللَّهِۚ diartikan Ali.
أبو المضا عن الرضا ع قال في قوله : ” أينما تولوا فثم وجه الله” قال : علي .
بحار الأنوار للمجلسي (1111 هـ) الجزء39 صفحة88 في الشواذ
kata ar-Ridha as mengenai firmanNya: maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah., itu adalah Ali. (Biharul Anwar oleh Al-Majlisi, (w1111H) juz 39 halaman 88)
Sekali lagi, betapa naifnya, lembaga ilmiah resmi dipimpin orang yang memalukan sekali dari segi ilmu itu. Disinilah benarnya sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang ruwaibidhah tersebut di atas.

(nahimunkar.com)

Sumber : https://www.facebook.com/HartonoAhmadJaiz/posts/757573937692958:0

 

(Visited 1 visits today)

Leave a Reply

*