(189 PERTANYAAN YANG DAPAT MENUNTUN MEREKA
KEPADA AGAMA NABI -Shalallahu alaihi wasalam- DAN AHLUL BAIT)
OLEH
Sulaiman ibn Shalih al-Kharasyi
diterjemah dan disajikan
oleh Abu Hamzah al-Sanuwi
إذا كان التطبير والنواح وضرب الصدور له أجر عظيم كما يدعون ، فلماذا لا يطبر الملالي؟
13. Jika melukai kepala,1 meratap dan memukul dada memiliki pahala yang besar seperti anggapan mereka,2 lalu mengapa para mulla itu tidak ikut melukai kepala?!!
13 إذا كانت الشيعة تزعم أن الذين حضروا غدير خم آلاف الصحابة قد سمعوا جميعاً الوصية بالخلافة لعلي بن أبي طالب رضي الله عنه بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم مباشرة؛ فلماذا لم يأت واحد من آلاف الصحابة ويغضب لعلي ابن أبي طالب ولا حتى عمار بن ياسر ولا المقداد بن عمرو ولا سلمان الفارسي رضي الله عنهم فيقول : يا أبا بكر لماذا تغصب الخلافة من علي وأنت تعرف ماذا قال الرسول صلى الله عليه وسلم في غدير خم؟!
14. Jika kelompok Syi’ah menganggap bahwa orang-orang yang hadir di Ghadir Khum (nama tempat) beribu-ribu sahabat, di mana mereka semua telah mendengar wasiat kekhalifahan yang diberikan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam secara langsung kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Mengapa tidak ada seorangpun dari ribuan sahabat tersebut yang datang dan marah untuk (membela) Ali, tidak pula Ammar bin Yasir, atau Miqdad bin Amr dan tidak pula Salman Al Farisi radhiyallahu ‘anhum, lalu mengatakan, “Wahai Abu Bakar, mengapa engkau merampas kekhalifahan dari Ali, padahal engkau tahu apa yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam di Ghadir Khum?
لماذا لم يتكلم علي رضي الله عنه عندما طلب الرسول صلى الله عليه وسلم قبل وفاته أن يكتب لهم كتاباً لن يضلوا بعده أبداً، وهو الشجاع الذي لا يخشى إلا الله؟! وهو يعلم أن الساكت عن الحق شيطان أخرس!!
15. Mengapa Ali radhiyallahu ‘anhu tidak berbicara ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sebelum wafat memintanya untuk menulis kitab agar mereka tidak tersesat setelah itu selama-lamanya, padahal dia adalah seorang pemberani yang tidak takut kecuali kepada Allah? Dan dia tahu bahwa orang yang diam dari kebenaran adalah syetan yang bisu!!
أليست الشيعة تقول بأن معظم روايات الكافي ضعيفة؟! وليس لدينا صحيح إلا القرآن.
فكيف يدعون بعد هذا ـ كذباً وزوراً ـ أن التفسير الإلهي للقرآن موجود في كتاب معظم رواياته ضعيفة باعترافهم؟!
16. Bukankah kelompok Syi’ah mengatakan bahwa kebanyakan riwayat Al Kafi dha’if?3 Dan kita tidak memiliki yang shahih kecuali Al-Qur’an?
Setelah itu, bagaimana mungkin mereka mengklaim –secara bohong dan dusta- bahwa tafsir ilahi terhadap Al-Qur’an terdapat dalam suatu kitab yang kebanyakan riwayatnya dhaif berdasarkan pengakuan mereka sendiri?
1 At Tathbir: yaitu melukai kepala yang dilakukan oleh kelompok Syi’ah di hari Asyura, lihat: Shiratun Najat, karya At Tibrizi (1/ 432)
3 Kata situs syiahali.wordpress.com “lebih dari 50% hadis dalam Al Kafi Kulaini itu dhaif.”. tepatnya Menurut pengakuan Fakhruddin At Tharihi ada 9.845 hadits yang dhaif dalam kitab Al Kafi, dari jumlah 16.119 hadits Al Kafi.
Kemudian menurut syiah sendiri berdasarkan prinsip mereka bahwa hadits Ahad tidak dapat jadi hujjah dalam masalah akidah, maka hadits-hadits dalam al-Kaffi tidak dapat dijadikan hujjah sebab mayoritas hadits dalam Al Kafi adalah Ahad .
Kitaberhak bertanya: jika kitab yang tershahih (baca tervalid) banyak dhaifnya, apalagi kitab selain al-Kaffi pasti lebih parah lagi.
Anehnya, hanya orang syiah yang bangga dengan kitab yang banyak dhaifnya!!
Yang lebih mengherankan lagi, dalam kitab Al Kafi yang haditsnya berjumlah 16.199 itu, hanya ada 92 riwayat dari Nabi i , sementara riwayat dari Ja’far As Shadiq berjumlah 9.219?!!.
Fakta di atas menimbulkan pertanyaan di benak kita semua:
Apakah fungsi kenabian telah berakhir setelah wafatnya Nabi i? Syi’ah mengaku berpegang pada ahlulbait, tapi meninggalkan riwayat dari Nabi i sendiri. Syi’ah mencela Umar yang melarang menulis hadits tapi syi’ah sendiri hanya menulis sedikit saja hadits Nabi i. sungguh aneh bin ajaib!! Lalu siapa sejatinya di balik buku-buku syiah?!
innalillah wainna ilaihi raji’un!!
haditsnya orang syiah dhaif semua?!!
itupun yang disebut hadits bukan dari Nabi saw?
weleh weleh
beda ya dengan ahlussunnah yang mapan dan mantap al-ur`an haditsnya.
alhamdulillah ya Allahu Engkau jadikan aku seorang sunni