Senin 21 Januari 2013
GenSyiah : Perdana Menteri Turki Rajab/Recep Tayyip Erdogan menegaskan bahwa Presiden Bashar al-Assad rezim dulu pernah berkata kepadanya bahwa dirinya tidak akan jatuh ke dalam kesalahan yang sama, yang terjadi ketika ayahnya Hafez al-Assad berkuasa.
Kata Erdogan: Basyar menyalahkan ayahnya dalam membunuh, padahal kini Bashar melampaui ayahnya dalam pembunuhan itu, jika ayahnya membunuh sekitar 30 ribu di dua kota; Homs dan Hama, maka Bashar merenggut nyawa berkali-kali lipat dari angka ini, bukan hanya di dua kota saja;-kota Homs dan Hama, tetapi di semua kota Suriah di seluruh sudut negeri.
Perdana menteri Turki menambahkan bahwa yang telah dan sedang dilakukan Bashar telah melampaui kejahatan ayahnya, dan Erdogan bersumpah bahwa Bashar akan dituntut atas kejahatan-kejahatannya.
keterangan Ini datang dalam pidato yang disampaikan oleh Erdogan, pada upacara yang dipimpin oleh Universitas “Gaziantep” di tenggara Turki, pada acara pemberian gelar doktor kehormatan kepadanya sebagai bentuk apresiasi atas usahanya untuk kebangkitan dan kemajuan negaranya.
Erdogan Mengatakan: “Rezim Suriah menggunakan kekerasan yang mengerikan terhadap rakyatnya sendiri, dan pasukannya yang memperkosa para wanita Suriah, dalam tindakan-tindakan memalukan yang membuat dahi berkerut karenanya”. Dia merasa heran atas keberlangsungan Bashar sebagai pemimpin di negri yang dia terapkan segala kebiadaban terhadap bangsanya sendiri.
Dia menambahkan: “Bashar, yang mampu melanjutkan kejahatannya sampai saat ini dengan bantuan dari Dewan Keamanan PBB, dan dengan bantuan dari beberapa negara di kawasan itu, akan menghadapi sebentar lagi nasib pasti yang tak terelakkan,”
Perdana Menteri Turki itu berharap Turki bisa menyaksikan babak baru hubungan Turki – Suria begitu diumumkan Assad jatuh, dan rakyat Suriah menang dalam perang yang berlangsung antara rezim asad dengan rakyat Suriah, dan menekankan perlunya menjalin hubungan baru yang jauh lebih baik daripada di masa lalu.
Perdana Menteri Turki Erdogan setibanya di provinsi “Gaziantep” yang merupakan rumah bagi ribuan pengungsi Suriah, menegaskan bahwa tidak mungkin Bashar al-Assad yang tangannya berlumuran darah itu bisa bertahan untuk jangka waktu lebih dari itu, karena rezimnya telah kehilangan legitimasi. Assad pasti jatuh tegasnya!