Syaikh Dr. Muhammad bin Musa Alu Nashr hafizhahullah ditanya:
Penanya:
-
شيخنا : لعلكم سمعتم بالأحكام الجائرة التي صدرت اليوم عن محكمة قضائية مصرية تجنت فيها على بعض خلق الله –ممن يخالفون منهج سلف الأمة من (حزب الإخون المسلمين) ومنهم د.القرضاوي والرئيس المعزول محمد مرسي وغيرهما– بتهم كثير منها ملفق مما أدى إلى مقتل 3 قضاة في العريش كردة فعل !!!
فما قولكم شيخنا في مثل هذا القضاء الذي طغى عليه المال والمصلحة الشخصية –
إلا من رحم الله– ؟؟؟!!! .
“Syaikh kami, barangkali anda sudah mendengar tentang putusan hukum yang zalim hari ini yang dikeluarkan oleh pengadilan Mesir, yang menzalimi sebagian makhluk Allah dari orang-orang yang menyalahi manhaj salaf al-Ummah, dari partai Ikhawanul Muslimin, diantaranya adalah Dr. al-Qardhawi dan Presiden yang dilengserkan (dikudeta) Muhammad Mursi dan lainnya, dengan tuduhan yang banyak diantaranya dibuat-buat, yang menyebabkan terbunuhnya 3 hakim, sebagai reaksi (atas keluarnya vonis tersebut)!!!
Bagaimana pandangan Anda wahai Syaikh Kami dalam kasus putusan pengadilan seperti ini yang didominasi oleh uang, kepentingan pribadi, kecuali orang yang dirahmati Allah.
Jawab Syaikh Muhammad Musa:
Alhamdulillah, shalawat dan salam atas Rasulillah.
Putusan pengadilan di Mesir kebanyakannya tunduk kepada politik, kecuali apa yang dirahmati oleh Allah. Putusan hukum tentang mereka seperti: Mursi dan al-Qardhawi dan para pemimpin Ikhwanul Muslimin dengan diserahkannya berkas-berkas mereka kepada Mufti ‘Am untuk dilihat tentang pemancungan mereka adalah zhalim dan lalim.
Sungguh mengherankan, bagaiman hukuman Mubarak diringankan, padahal dia telah membunuh ribuan orang dan merampas milyaran, sementara diterapkan kepada Mursi presiden terpilih secara syar’I (sah)! Hukuman yang kejam ini?
Meskipun kami berselisih dengan Ikhwanul Muslimin dalam bebarapa kasus manhajiyyah, bahkan mungkin aqadiyyah dan tidak setujunya kami dengan politik mereka akan tetapi hal tersebut tidak menjadikan kami menyerahkan mereka kepada pembunuhan, kematian dan penjara.
Putusan hukum harus adil terhadap orang yang salah, dari para hakim yang mulia yang dikenal dengan kebersihannya, dan dari pengadilan yang independen.
Menurut saya, eksekusi putusan pengadilan yang zhalim ini akan memasukkan Mesir ke dalam lorong gelap yang tidak diketahui ujungnya.
Akan menenggelamkan Mesir –semoga Allah menjaganya- dalam lautan darah –semoga Allah tidak menakdirkannya- dan akan datang api fitnah yang akan menerjang yang basah maupun yang kering.
Semua itu demi memuaskan musuh-musuh Islam.
Maka kewajiban pemerintah Militer Mesir :
- bertakwa kepada Allah di negeri Arab yang Muslim ini.
- harus berhenti dari menzhalimi mereka
- Harus adil dalam menghukumi mereka
- Mereka Harus menjalankan Syariat Tuhan mereka
- Mereka Harus mengembalikan apa yang mereka rampas
Jika tidak maka kezhaliman adalah kegelapan di hari kiamat
Kami nasehatkan kepada Jamaah Ihwanul Muslimin:
- Agar bersabar, dan tidak beralih kepada kekerasan dan pembunuhan
- Memperbaiki langkah mereka
- Belajar dari kesalahan mereka
- Menjaga darah rakyat Mesir yang muslim
Maka jangan membalas hukum yang zhalim ini dengan: membunuh, anarkhis dan merusak negeri.
Kesabaran akan mendatangkan kelapangan dan kemudahan.
Dan kewajiban para pemimpin Muslim dan ulama mereka adalah ikut berperan untuk memadamkan api fitnah yang berhembus ini, yang tidak akan berhenti hanya di Mesir saja , tetapi akan merembet ke negara-negara Arab dan kaum muslimin.
Negara-negara Islam sangat membutuhkan kepada persatuan, mempersatukan suara di atas kalimat tauhid dalam menghadapi konspirasi majusi rafidhi, yahudi (zionis), salibis yang dengki. Dan untuk menghadapi ekspansi syiah Iran yang mengancam identitas Sunnah di dunia Islam seluruhnya
Semoga Allah menjaga Mesir dan seluruh negara Muslim dari ftnah, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Semoga Allah menjaga darah umat Islam di Mesir, Suria, Irak, Gaza Palestina, Libia, Yaman, Burma, Pilipina, Cina dan di semua tempat.
Ya Allah amankan kami di negrri kami, tunjukilah para pemimpin kami dan jadikan kepemimpinan kami pada orang yang takut kepada-Mu dan bertakwa kepada-Mu serta mengikuti ridha-Mu. Aamiin.
Ditulis oleh Abu Anas Muhammad Bin Musa Alu Nashr
Amman Yordania
Sabtu 27 Rajab 1436 H.
(diterjemah oleh Abu Hamzah al-Qomari , Malang, Selasa 19 Mei 2015)
Berikut teks aslinya diambil dari Group WA الدعوة في إندونيسيا pada 17 Mei 2015
“الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله
القضاء في مصر أكثره يخضع للسياسة إﻻ ما رحم ربي والحكم الصادر بحق هؤﻻء كمرسي والقرضاوي
وقيادات الإخوان بإحالتهم للمفتي العام للنظر في( اعدامهم)! ظالم جائر. فعجبا
كيف يخفف الحكم على مبارك الذي قتل الآﻵف ونهب المليارات بينما يحكم على رئيس منتخب شرعي! بهذا الحكم القاسي ؟
ومع اختﻻفنا مع الإخوان في قضايا منهجية وربما عقدية وعدم رضانا عن سياساتهم لكن ذلك ﻻيجعلنا نسلمهم
للقتل والموت والسجن
فينبغي أن تكون المحاكمات عادلة في حق من أساء ومن قضاة شرفاء معروفين بالنزاهة …ومن محاكم مستقلة
وإني أرى أن السعي لتنفيذ هذا الحكم (الجائر) سيدخل مصر
في نفق مظلم ﻻيدرى أين نهايته …
وسيغرق مصر–حرسها الله– في بحر من الدماء ﻻقدر الله وستأتي نار الفتن على الأخضر واليابس …
وكل ذلك إرضاءا ﻷعداء الإسلام…
فعلى حكام مصر العسكريين أن يتقوا الله في هذا البلد العربي المسلم…
وأن يكفوا عن ظلمهم
وأن يعدلوا في حكمهم وأحكامهم …
وأن يحكموا شريعة ربهم.
وأن يعيدوا ما سلبوه واغتصبوه…
وإلا فالظلم ظلمات يوم القيامة …
ونوصي جماعة الإخوان المسلمين…
أن يصبروا وﻻ يجنحوا للعنف والقتل …
وأن يصححوا مسارهم …
وأن يتعلموا من أخطائهم
وأن يحقنوا دماء الشعب المصري المسلم…
فﻻ يقابلوا هذه الأحكام الظالمة بالقتل والعنف وتخريب البلد
والصبر يأتي بالفرج واليسر
وعلى حكام المسلمين وعلمائهم التدخل لوئد هذه الفتنة العاصفة…
التي لن تقف عند مصر فحسب بل ستتعداها إلى دول العرب والمسلمين …
وبﻻد الإسﻻم أحوج ما تكون إلى توحيد الكلمة على كلمة التوحيد في وجه المؤامرات المجوسية الرافضية
واليهودية والصليبية الحاقدة ومقاومة المشروع التوسعي الإيراني الذي يهدد…الهوية السنية في العالم الإسﻻمي كله …
وقى الله مصر وكل بﻻد المسلمين الفتن ماظهر منها ومابطن وحقن دماء المسلمين في مصوسورياوالعراق وغزة وفلسطيوليبياواليمنوبورموالفلبيوالصين، وفي كل مكان أجمعين اللهم أمنا في أوطاننا واهد أئمتنا ووﻻة أمورنا وأجعل وﻻيتنا فيمن خافك واتقاك واتبع رضاك آمين .
وكتب
أبو أنس
محمد بن موسى آل نصر
عمان–الأردن
السبت 27 رجب 1436هجرية