BERITA “MIRING” SOAL SYIAH PUGER JEMBER

Pada edisi Rabu (30/5/2012) beritajatim.com menulis: “ Sekelompok warga menyerang Pondok  Pesantren Darus Sholihin. Warga yang menyerang pondok tersebut menolak digelarnya pengajian pada 7 Juni mendatang yang mengundang Habib Ali Muhdor, karena dinilai berpaham Syiah”.

Apa yang ditulis beritajatim.com  tersebut jelas memutar balikkan fakta. Sebab

  1. tidak ada penyerangan warga terhadap  Pondok  Pesantren Darus Sholihin. Hal itu bisa dicek di lapangan. Yang benar adalah ada beberapa orang pengikut Ust. Ali Al-Habsyi yang dicurigai warga berfaham Syiah mendatangi kediaman  Ust. Fauzi (Pengurus Syuriah Ranting NU Puger Kulon) yang melengkapi diri dengan senjata tajam dengan maksud mengagalkan dan meneror Ust Fauzi terkait pengajian yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2012 di Puger Wetan.  Mereka  menekan Ust. Fauzi agar pelaksanaan pengajian diurungkan karena yang akan menjadi penceramah adalah Habib Muhdlar al-Hamid dari Tanggul yang terkenal sebagai tokoh yang vokal terhadap syiah. Kemudian terjadilah bentrokan yang berakhir pada pembacokan yang dilakukan oleh salah satu pengikut Ust. Ali terhadap salah satu murid Ust. Fauzi yang bernama Eko.
  2. nama yang benar adalah Habib Muhdlar al-Hamid, bukan Habib Ali Muhdor. Habib Muhdlar al-Hamid adalah seorang Ulama’ berfaham Sunni, bukan Syiah, bahkan beliau anti kepada Syiah. Adapun yang disebut Habib Ali Muhdor, sejatinya adalah Ust. Ali Al-Habsyi yang dicurigai warga berfaham Syiah.

-          Selain itu beberapa orang (mungkin orang syiah) mengacaukan berita bahwa katanya Ustadz Ali al-Habsyi itu bukan Syiah. Yang benar, ustadz ali dan kelompoknya itu memang dinilai warga sebagai syiah, Dan kecurigaan warga ini terbukti dengan adanya peristiwa penyerangan ini, juga ditemukannya rekaman suara Ust. Ali yang merendahkan kedudukan sahabat Abu bakar, Umar dan Utsman. Disamping adanya kesaksian beberapa orang yang pernah mengikuti pengajian-pengajian Ust. Ali.

-          Kemudian pengajian yang rencananya akan dilakasanakan pada 7 Juni besok, pelaksananya adalah warga NU Puger Wetan bukan Pondok  Pesantren Darus Sholihin  ataupun jama’ah Ust. Ali.

Ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa kita perlu tatsabbut dalam menerima berita soalnya banyak orang tidak tahu atau punya kepentingan buruk memberitakan hal yang tidak benar atau bahkan bertolak belakang 100% dengan kenyataan. (din, dari nukencong)

 

(Visited 1 visits today)

13 thoughts on “BERITA “MIRING” SOAL SYIAH PUGER JEMBER”

  1. memutar balikkan fakta katanya…
    andalah yg memutar balikkan fakta,,
    kenapa takut ketahuan y kedoknya atau takut di tinggal ama jama’ahnya?

    yg menilai ust.ali dn jama’ahnya sbg syiah adalh warga anda,,,

    mohon matanya di buka biar ndak asal nuduh.

    mbak tatik, ditemukannya rekaman suara Ust. Ali yang merendahkan kedudukan sahabat Abu bakar, Umar dan Utsman. Disamping adanya kesaksian beberapa orang yang pernah mengikuti pengajian-pengajian Ust. Ali.
    kenapa anda kok terus membela tanpa data, apa anda setuju dengan orang yang merendahkan sahabat abu bakar, umar dan usman?
    bagaimana tanggapan Anda tentang PCNU Kencong?

    Reply
    • saya jg sering mengikuti pengajian ust.ali,,
      dan yg saya tau ust tk pernah merendahkan siapapun,,,
      sahabat abu bakar, umar dan usman pun bukan d rendahkan,tp ust.ali meluruskan apa yg seharusnya di luruskan,,

      menurut anda siapa yg berhak menantu atau sahabat untuk melanjutkan menjadi imam setelah nabi?

      dan pertanya’an untuk anda..
      apakah sblumnya anda pernah bertolak k pondok atau k kediaman ust atau mengikuti pengajian rutin d pondok?
      jangan2 anda hanya sekali ini melihat atau mendengar rekaman kaset,,dapat drmn anda rekaman itu?? apa sudah ijin ke ust untuk merekam dan mendengar serta menyebarkan berita seprti ini?

      saudari tatik tidak menjawab pertanyaan kami tapi dari jawaban insyaAllah kami faham, http://old.gensyiah.com/awas-buaya-meneteskan-air-mata-bag-11.html insyaAllah akan menjawab pertanyaan anda.. silakan anda merujuk ke http://gensyiah.com/pengajian-anker.html

      Reply
      • Kalau saudari tatik tidak bisa menjawab biar saya yg menjawab:
        Anda tau sejarah yang menceritakan hajji wada’ ????..
        kalau anda tidak tau jangan ber AGAMA ISLAM !!!!
        PINDAH AGAMA LAIN SAJA YACH…..

        Di dalam sejarah HAJJI WADA’ itu ada satu kejadian yang sangat sangat penting dari hidup anda sendiri !!!!
        di dlm kejadian itu terpilih lah siapa yg berhak dan pantas menjadi seorang pemimpin setelah rasullah s.a.w kembali kerahmatullah….
        Di situ bukan Rasullah yang memilih pemimpin tetapi ALLAH s.w.t sendiri yang memilih nya ??????…

        tolong pelajari seng bener yo mas, cak , dsb
        supaya tidak salah faham maneeeeeee…..

        innalillah wainna ilaihi rajiun
        musibah bagi agama islam kalau orang gak faham ikut komentar

      • ” YA AIYUHARASULLL BALLIG MAA UNZILA ILAIKA MIN RABBIK FAINLAM TAF’AL FAMA BALLAGTA RISALATAH ”

        Kaji dan pelajari ayat ini dalam” !!11…

        itu ayat 67 surat al-Maidah
        يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ (67)

        memangnya kenapa..?

    • NU kencong mandul

      jangan menjadi profokator. memang anda siapa? apa sumbangsih anda kepada Islam, apakah Islam bangga dengan anda?!!

      beristighfarlah kepada Allah. Allah maha pengampun bagi yang bertaubat.

      Reply
      • Samino : memangnya anda tau selukbeluk ust. Ali ????
        Apakah anda percya dengan isu isu yg tidak jelas asal usulnya ????
        jika anda benar-benar orang islam murni !!!!
        cari tau sendiri asal usul mulanya perkara ini !!!..
        jangan lewat mulut saja ok !!!!..
        saya tunggu balasan mu !!!!!1…

        kami sudah tahu anda syiah

    • PCNU kencong juga manusia kn ????…
      Mreka juga bnyak salah dan Dosa kn ?????…

      memang apa dosanya PCNU?
      lagi pula kita tidak membahas dosa orang, kita hanya memberitakan kebringasan syiah, biar orang islam indoneisa sadar akan bahaya syiah.

      Reply
  2. anda dengan website anda hanya bisa memprovokasi Ummat..
    menimbulkan berita2 yg akan menjadi perang sesama muslim…
    terus kenapa kalau seluruh masyarakat indonesia ikut mazhab syiah?
    anda takut apa??
    Kyai dan Ulama2nya takut apa??

    kenapa anda kok tidak membahas dalam diri anda sendiri..??
    saya tanya?? menurut kita mazhab yg umum mayoritas di indonesia, sikap sendekap dalam sholat itu hukumnya apa?????
    (kanapa saya tanya ini, krn sikap sendekap di mazhab mayoritas ini berbeda2, padahal Nabi dan Rasulnya cuma satu, knp begitu banyak perbedaan)

    tulisan dengan ilmu dan akhlak adalah dakwah dan tarbiyah bahkan jihad fi sabilillah mengikuti Rasulullah saw, para sahabat dan ahlulbait.
    sedangkan, tulisan dengan emosi dan mancing-mancing itu namanya profokasi. terkadang profokator itu berteriak profokator.
    jadi kami dan web kami adalah web ahlussunnah yangmenyebar rahmat bukan profokasi.
    terus kenapa anda ngotot beragama syiah di indonesia yang sunni? kenapa anda tidak ikut sunnah? anda takut apa? orang syiah takut apa sampai mbacok-mbacok?!
    kenapa anda tidak membahas dalam diri anda sendiri?!
    saya tanya khalifah Abu Bakar -rhadiyallahu ‘anhu, khalifah Umar-radhiyallahu ‘anhu- khlaifah Usman radhiyallahu ‘anhu, khalifah Muawiyyah radhiyallahu ‘anhu apakah sah imamahnya? bagaimana hukum mengakui imamah mereka?

    kita faham sunnah dan faham syiah, masalah kita bukan sendekap dalam shalat, jangan lari dari masalah.

    Reply
    • saya tidak lari dari masalah.. anda justru yg lari dari masalah…
      penyebar Rahmat???.. memang anda Tuhan.. hingga bisa menyebarkan Rahmat…
      justru provokator itu menulis berita dengan Pembenaran.. bukan Kebenaran yg ditulis….
      banyak kejadian yg selalu Mazhab lain disalahkan.. (terutama yg minoritas).. contohnya kejadian sampang, kejadian di Yapi.. di jember ini juga begitu…
      padahal kelompok mazhab mayoritas yg menyerang dulu.. alih2 dengan dalih pengkafiran dan jihad fisabilillah.. kelompok yg diserang secara otomatis juga bertahan dengan fisik mereka..

      padahal justru bisa ditempuh dengan jalan dialog..
      kenapa.. anda takut kalau dialog antar mazhab..??
      bukannya memprovokasi massa seperti di web ini bisa membentuk persepsi ummat yg salah…

      konsep imamah antar mazhab berbeda… begitu juga konsep Sahabat dalam Sunni dan syiah…
      siapa Ahlul Bayt itu juga memiliki pengertian yg tidak sama diantara mazhab sunni dan syiah???
      jangan memaksakan konsep menurut keyakinan mazhab anda sendiri, jika mazhab lain memiliki dalil dan konsep yg berbeda….

      saya Jawab pertanyaan anda..
      imamah dan keKhalifahan beliau2 Sah, menurut mazhab sunni..

      saya balik Tanya???? anda selalu bilang Mazhab anda Ahlussunnah walJamaah..
      anda taklid ke imam siapa?? imam hambali, syafii, maliki atau hanafi????

      dan tolong pertanyaan saya dijawab juga yg tentang sendekap dalam sholat itu????

      1. islam adalah rahmat, sunnah adalah rahmat, al-Qur`an adalah rahmat, nasehat adalah rahmat. itulah yang kita sebarkan. Allah yang memerintahkan kita untuk menyebar rahmat.
      2. anda sendiri lupa bahwa anda menulis pembenaran bukan kebenaran
      3. syiah bukan madzhab tapi agama “Dienul Imamiyyah” “Dienul Mut’ah, “Dienuttaqiyyah: dll
      4. orang syiah di Iran apakah dialog dengan muslim sunni? syiah Suria apakah dialog dengan muslim sunni? yang ada pembantaian.
      5. kita sekarang sudah dialog, siapa yang takut
      6. web ini memberi informasi yang benar dan memberi ilmu yang benar, tidak pernah menghujat apalagi memprovokasi untuk bertindak zhalim
      7.justru konsep imamah itu inti akidah dan agama dalam agama imamiyyah, makanya bukan beda madzhab
      8. konsep ahlul bait berbeda sebab sunni ikut al-Quran sunnah dan syiah ngarang sendiri, memaksakan kebid’ahannya
      9. anda bukan sunni, jawaban anda tidak mengandung aroma sunni maka anda lari dari masalah saat berkata: “imamah dan keKhalifahan beliau2 Sah, menurut mazhab sunni..”
      10. kami ahlussunnah ikut sunnah Nabi saw dan Sunnah sahabat Nabi saw.
      11. masalah kita bukan disedekap, tapi di akidah!!

      Reply
      • (point 1) saya setuju…

        jazakallahu khairan atas kebaikan anda

        (point 2) kok bisa anda menilai gitu?? dari mana? tunjukkan buktinya?

        anda membela syiah mati-matian, anda menulis pembenaran bahwa mereka dizhalimi, mereka bertahan.

        anda menulis: “padahal kelompok mazhab mayoritas yg menyerang dulu.. alih2 dengan dalih pengkafiran dan jihad fisabilillah.. kelompok yg diserang secara otomatis juga bertahan dengan fisik mereka.. ”
        yang anda tulis ini bukan kebenaran tapi pembenaran. ingat di puger siapa yang membawa senjata tajam ke rumah orang? siapa yang membacok? anda menyalah-nyalahkan ahlussunnah, nyalah-nyalahkan NU. untung anda di tengah mayoritas ahlussunnah, tidak seperti nasip ahlussunnah di tengah mayoritas syiah yang benci kaum muslimin itu sampai di teheran tidak ada satu masjid pun milik kaum muslimin pecinta ahlulbait dan sahabat.

        (point 6).. memberi ilmu yg benar seperti apa?? anda yakin kalau anda benar? anda yakin kalau semua yg anda katakan itu benar dan semua yg anda katakan itu adalah yg HaQQ??? dapat dipertanggung jawabkan nanti dihadapan ALLAH SWT???

        Ya, kami yakin kalau kami tulis benar, khususnya yang jelas dalilnya al-Qur,an, Sunnah, ijma’ sahabat, dan fakta sejarah.

        (Poin 7).. apakah salah jika Syiah memiliki konsep imamah yg berbeda??
        sejak kapan orang yg mengucapkan 2 kalimat syahadat itu sesat.. hanya karena memiliki konsep imamah yg berbeda..

        orang yang bersyahadat itu sesat sejak dia melakukan kesesasatan, yaitu menyalahi al-Qur`an dan assunnah. sejak ia mencaci maki sahabat nabi, istri-istri Nabi, sejak ia ikut yahudi dan majusi.

        (point 8).. konsep Ahlul bayt menurut anda itu gimana yg benar dan yg HaQQ?? tunjukkan tafsir AlQuran dan Hadist nya??
        siapa saja yg termasuk Ahlul Bayt???

        Ada tiga pendapat dalam menafsiri maksud dari ungkapan ini:
        Pertama: ia mencakup setiap orang yang memiliki kekerabatan atau hubungan erat dengan al-bait atau dengan al-rajul.
        Kedua: ia khusus untuk para isteri.
        Ketiga: ia khusus untuk anak-anak.
        Dua pendapat terakhir ganjil, menyalahi nash-nash al-Qur`an dan Sunnah. Al-Qur`an menggunakan kata al-Ahl untuk isteri Musa  sebagaimana firman-Nya:
        “Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan dan dia berangkat dengan keluarganya, dilihatnyalah api di lereng gunung.” (QS. Qashash: 29)
        Dan digunakan juga untuk anak-anak dalam firman-Nya:
        “Sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar.“ (QS. Huud: 46)
        Jadi istri-istri Nabi termasuk ahlu bait an-Nabi:
        Adapun para isteri beliau maka mereka termasuk ahlul bait karena hubungan mereka dengan Nabi i dengan pernikahan.
        Mereka haram menikah dengan laki-laki lain setelah Rasul i wafat, karena mereka adalah isteri-isteri Rasul i di dunia dan di surga. Maka sebab yang mereka miliki dengan Nabi i tetap berlangsung berkedudukan seperti nasab.
        Yang menarik perhatian adalah di dalam al-Qur`an tidak ada lafazh ahlul bait kecuali di dua tempat saja yaitu:
        • Firman Allah  menceritakan ucapan Malaikat kepada Sarah Isteri Ibrahim :
        Para Malaikat itu berkata: “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” (QS. Huud 73
        • Firman Allah  tentang isteri-isteri Nabi i:
        “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)

        Yang menarik lagi untuk diperhatikan, di kedua tempat itu maksudnya adalah isteri-isteri para Nabi, karena pada khithab (pembicaraan) pertama adalah dari malaikat kepada Sarah, isteri Ibrahim, saat memberikan kabar gembira akan kehadiran Ishak saat dia sudah berumur 90 tahun, maka ia menunjukkan keheranannya dari berita gembira ini, maka malaikat menjawab dengan jawaban tadi.
        Anak-anak nabi termasuk ahlulbait
        Banu hasyim termasuk ahlulbait
        Anak-anak Nabi i adalah ahlubaitnya dari arah kelahiran, beserta cakupan lafazh ini terhadap seluruh anak-anaknya maka masuk setiap yang merangkak dari anak-anaknya yang kecil laki-laki seperti Al-Qasim, Abdullah, dan Ibrahim; dan dari anak-anaknya yang perempuan: masing-masing dari Zaenab putrinya  dan anak-anaknya dari ibn al-Ash ibn al-Rabi’ yaitu Ali dan Umamah .”
        Ruqayyah putri beliau  dan anaknya; Abdullah ibn Usman ibn Affan .
        Ummu Kultsum putri beliau  .
        Dan Fatimah putri beliau dan kedua putranya hasan dan Husain dan keturunan keduanya.
        Dalam hal ini berkatalah al-Hafizh ibnu Hajar al-Haitami (974 H) dalam al-Fatawa al-Haditsiyyah:
        “Adapun kemuliaan yang muncul dari apa yang ada pada mereka dari keturunan yang mulia maka tidak terbatas pada anak-anak Fatimah. Para muhaqqiq (ulama peneliti) telah menyatakan: seandainya hidup keturunan Zaenab dari Abul Ash, atau Ruqayyah dan Ummu Kultsum dari Usman  niscaya keduanya memiliki kemuliaan dan siyadah (menjadi sayyid) sebagaimana yang yang ada pada keturunan Fatimah.”
        Adapun Banu Hasyim maka bukti keberadaan mereka sebagai ahlu baitin-Nabi i adalah Hadits al-Tsaqalain yang diriwayatkan oleh Zaid ibn Arqam  bahwa Nabi i bersabda:
        أَمَّا بَعْدُ، أَلَا أَيُّهَا النَّاسُ فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ رَسُولُ رَبِّي فَأُجِيبَ، وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ: أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللهِ، وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ ” فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللهِ وَرَغَّبَ فِيهِ، ثُمَّ قَالَ: «وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي» فَقَالَ لَهُ حُصَيْنٌ: وَمَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ؟ يَا زَيْدُ أَلَيْسَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ؟ قَالَ: نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ، وَلَكِنْ أَهْلُ بَيْتِهِ مَنْ حُرِمَ الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ، قَالَ: وَمَنْ هُمْ؟ قَالَ: هُمْ آلُ عَلِيٍّ وَآلُ عَقِيلٍ، وَآلُ جَعْفَرٍ، وَآلُ عَبَّاسٍ قَالَ: كُلُّ هَؤُلَاءِ حُرِمَ الصَّدَقَةَ؟ قَالَ: نَعَمْ
        “Amma ba’du: Ingatlah wahai manusia, sesungguhnya aku ini manusia yang hampir didatangi oleh utusan Tuhanku, maka aku pun menjawabnya. Dan aku tinggalkan padamu dua perkara yang amat berat, yang pertama adalah Kitab Allah yang di dalamnya ada hidayah dan cahaya maka ambillah kitab Allah dan peganglah erat-erat. Maka beliau memotifasi dan mendorong dalam kitab Allah kemudian bersabda: Dan (yang kedua adalah) Ahlul Baitku. Aku peringatkan kamu akan Ahlul Baitku, aku peringatkan kamu akan Ahlul Baitku, aku peringatkan kamu akan Ahlul Baitku.’
        Maka Hushain berkata: “Siapakah Ahlu Baitnya wahai Zaid? Bukankah isteri-isterinya termasuk ahlu baitnya?” Zaid bin Arqam menjawab, “(Memang) para isterinya adalah termasuk ahlul baitnya, akan tetapi ahlul baitnya adalah orang yang haram sedekah atasnya setelahnya.” Dia berkata: “Siapa mereka?” Dia berkata: “Mereka adalah Aalu Ali, Aalu ‘Aqil, Aalu Ja’far, dan Aalu Abbas.” Dia berkata: ‘Mereka semua itu haram menerima sedekah?’ Dia menjawab: “Ya.”
        Jadi ahlulbait lebih luas dari sekedar istri, lebih luas dari sekedar anak.
        Inilah aqidah ahlussunnah yang terang benderang. Semoga anda memahami sunnah dan mencintainya
        (diambil dari kitab ahlulbait antara dua madrasah; madrasah ghuluw dan madrasah moderat, tulisan syekh Muhammad salim al-Khidhir terjemahan saya)

        (point 9).. saya sejak kecil sebagai sunni mazhab syafi’i.. anda sudah menuduh saya bukan sunni….
        terus saya harus jawab gimana, apakah menurut syiah.. itu urusan orang syiah.. Sah atau tidaknya..

        Alhamdulillah kalau kecil sudah sunni syafi’I, tapi apakah istiqamah hingga besar? Hingga sekarang?
        Makanya saya katakan: anda bukan sunni, jawaban anda tidak mengandung aroma sunni maka anda lari dari masalah saat berkata: “imamah dan keKhalifahan beliau2 Sah, menurut mazhab sunni..”
        Saya mengatakan anda tidak sunni karena jawaban anda bukan saya mengingkari masa kecil anda dari keluarga sunni. Terus yang saya Tanya menurut anda, yang anda yakini.

        (point 10).. sunnah Nabi dan sunnah sahabat??? berarti kedudukan Sahabat sama dengan Rasulullah? hingga memiliki sunnah?? sunnah sahabat itu yg bagai mana?? tunjukkan????
        kalau Rasulullah tidak “melakukkan”, tapi Sahabat itu “melakukan”.. anda ikut yg mana? Rasulullah apa Sahabat???

        rasulullah saw yang mewasiatkan demikian, bukan karena sahabat sama kedudukannya dengan Rasulullah saw tetapi karena para sahabat mengikuti jejak langkah Rasulullah saw. Dan kalau saya sebut sahabat maka ahlulbait sudah masuk di dalamnya karena sayyidina Ali adalah sahabat beliau.perhatikan sabda Nabi saw:
        سنن ابن ماجه (1/ 15)
        الْعِرْبَاضَ بْنَ سَارِيَةَ، يَقُولُ: قَامَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ، فَوَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيغَةً، وَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ، وَذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ، فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ: وَعَظْتَنَا مَوْعِظَةَ مُوَدِّعٍ، فَاعْهَدْ إِلَيْنَا بِعَهْدٍ، فَقَالَ: «عَلَيْكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ، وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا، وَسَتَرَوْنَ مِنْ بَعْدِي اخْتِلَافًا شَدِيدًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي، وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ، عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَالْأُمُورَ الْمُحْدَثَاتِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ»
        فضائل الصحابة لأحمد بن حنبل (1/ 359)
        عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اقْتَدُوا بِاللَّذَيْنِ مِنْ بَعْدِي أَبِي بَكْرٍ، وَعُمَرَ» .

        Kalau sahabat melakukan dan rasulullah saw tidak melakukan maka kita lihat dulu kasusnya jika yang dilakukan oleh sahabat itu sesuai dengan petunjuk agama beliau apalagi sahabat yang melakukan itu dapat tazkiyah dari Rasulullah saw maka mengikut sahabat sama dengan mengikut Rasulullah saw, seperti shalat tarawih dibawah satu imam selama ramadhan terus-menerus oleh Umar al-Faruq, sepertidan standarisasi mushhaf oleh sayyidina Usman bin Affan radhiyallahu anhu.

        (point 11).. sendekap juga masalah??? saya tanya, apa Rasulullah dulu sendekap kalau sholat??? (buktikan dengan Dalil)

        ini masalah kecil dan gampang sekali. Saya ingin saudaraku memulai dari hal prinsip yang kalau salah disebut sesat dan keluar dari sunnah. Bukan masalah kecil yang kalau salah tidak keluar dari sunnah.

        pertanyaan saya saya ulangi???
        anda selalu bilang Mazhab anda Ahlussunnah walJamaah..
        anda taklid ke imam siapa?? imam hambali, syafii, maliki atau hanafi????

        kami tidak taklid tapi ittiba’, mengikuti dengan dalil, kami umat dalil bukan umat taklid. Semua imam khususnya imam mahdzhab empat adalah imam kami, apalagi imam Syafi’I, bahkan imam Ja’far shadik, imam al-Baqir adalah imam Kami apalagi imam Hasan dan imam Husain penghulu pemuda ahli surga radhiyallahu anhum.
        Saya senang dialog dengan anda jika tenang dan argumentative seperti ini. Semoga kita disatukan dalam sunnah Nabi saw dan sunnah para sahabatnya (yang ahlulbait dan non ahlulbait)
        Aamiin.

  3. ” TAQULUNA MAALA TAFALUUN ”

    apa maksudnya pak ali? apakah bisa dikatakan wa taf’aluna ma la tu`marun? wa ta’taqidun ma yukhalif al-Kitab wassunnah?

    Reply
    • di dunia maya ko’ berdebat…..yang jelas kalau kalian mati di tanya malaikat….ilmumu digunakan buat APA?? selebihnya ini cerita sudah ada sejak jaman nabi kita masing2…..intropeksi mendasar pada dirikita kemana dan dimana kita hidup dan mati…..banyaklah amal baik….gunakanlah ilmu kita bagi yang membutuhkanya bukan kepada orang yang tidak mau belajar….
      .berilah rizki kepada anak yatim dll bagi orang yang membutuhkanya…dan benarkan kesalahan2 yang sekiranya bisa di benarkan….!!!!wasalam….buat warga NU dan Syiah….

      benar, saat mati ditanya 3 perkara: siapa yang kita sembah? Siapa Nabi kita? Dan apa agama kita. Juga ditanya ilmu kita dan jawaban yang benar adalah membaca al-Quran dan membenarkannya, bukan seperti syiah yang mendustakannya.

      Untuk NU: tingkatkan dan dakwah sunnah dan dalam berpegang dengan sunnah (ahlulbait dan sahabat)

      Untuk syiah: bertaubatlah, kembalilah kepada al-Quran (mushhaf usmani) dan Sunnah Nabi yang diriwayatkan oleh ahlulbait dan sahabat Nabi i, terutama oleh khulafaurrasyidin yang empat dan para istri Nabi.

      Untuk anda: ikutilah islam yang sunnah dan tinggalkan dan bencilah syiah rafidhah yang memusuhi Rasulullah i secara langsung maupun tidak langsung.

      Reply
  4. benar dan salahnya suatu kaum bukan manusia yang bisa menentukan, tapi hanya Allah saja… sebelum kita menyalahkan suatu kaum dan atau membenarkannya, sebaiknya kita instropeksi diri, apa uda ibadah kita sudah benar di mata Allah bukan benar di mata manusia? benar apa kata syair yg dibuat Gusdur

    “Akeh kang apal Qur’an Haditse (banyak yang hapal Qur’an dan Haditsnya)
    Seneng ngafirke marang liyane (senang mengkafirkan kepada orang lain)
    Kafire dewe dak digatekke (kafirnya sendiri tak dihiraukan)
    Yen isih kotor ati akale 2X (jika masih kotor hati dan akalnya)”

    terlalu banyak ‘ngeyel’ padahal belum tentu benar,
    itu termasuk tanda2 orang yang tidak pandai…

    semoga Allah selalu menjaga kita dalam naungan-Nya,
    dan menjadikan kita manusia yang lebih baik lagi, amien.

    1. Katanya hanya Allah yang bisa menentukan kok anda membenarkan gus dus yang menentukan benar salahnya manusia melalui syair tersebut? Apakah gus dur itu Allah? Apakah anda itu Allah sehingga menyalahkan orang lain dan menyebut ngeyel? Tolong yang konsisten kalau berfikir dan beragama
    2.Mana buktinya kalau syair tadi buatan gusdur?
    3.anda kok ngeyel padahal belum tentu benar!

    Reply

Leave a Reply

*