Abu hamzah
Ahad, 27 September 2015
Gensyiah: Banyak saksi mata dari lokasi kejadian saling dorong dan injak, menyatakan adanya rombongan jamaah haji Syiah Iran yang berjalan melawan arus kemudian dorong mendorong yang mengakibatkan 768 wafat dan 934 luka-luka(berita resmi dari mentri kesehatan Saudi sabtu 26 sept). Setelah peristiwa ini terungkaplah informasi bahwa insiden tersebut bertepatan dengan terburu-burunya jamaah haji Iran dalam jumlah besar melalui pasar Arab. Mereka menolak untuk kembali. Ini terjadi sebelum tragedy tersebut, menurut saksi yang berbicara kepada “Sabq”.
Dari sumber yang sama seorang pejabat ekspedisi haji Iran mengatakan bahwa “jamaah haji Iran tidak mendengarkan instruksi dan mengabaikannya dan bentrok dengan kami dan meneriakkan slogan-slogan sebelum insiden saling dorong.”
Tindakan yang diprediksi
Dalam perilaku yang diprediksi dan ditunggu, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdullahyan, menimpakan tanggungjawab tragedy Mina kepada pemerintah Saudi Arabia, dan Abdullahiyan mengumumkan bahwa Kementerian Luar Negeri Iran akan memanggil resmi duta besar Saudi di Teheran, untuk menyampaikan kepadanya protes Iran dan untuk meminta penjelasan yang diperlukan tentang penyebab kecelakaan, setelah Presiden Organisasi Haji dan Ziyarah Iran, Said Awhadi mengumumkan kematian 41 jamaah haji Iran (sekarang menjadi 95) dan korban luka 60 orang.
Tanda Tanya besar
Sering dan biasanya, musim haji menyaksikan hal-hal yang melampaui batas dari Iran melalui kampanye mempromosikan apa yang mereka sebut sebagai Revolusi Islam Iran diantara para jamaah haji, dan melalui upacara baroah (berlepas diri) dari orang yang mereka sebut “para musyrikin.. belum lagi masalah upaya Iran untuk secara permanen mengubah musim ibadah haji menjadi arena politik di mana dia menantang lawannya memanfaatkan jamaah hajinya untuk bentrok dengan jamaah haji lainnya dan pasukan keamanan Saudi Arabia.
maka semua itu menjadi tanda tanya besar atas kejadian musim haji tahun ini, karena Iran selalu menggunakan haji untuk mencoba menarik simpati umat Islam yang datang untuk haji dari negara-negara Arab dan Afrika dan lain-lain di bawah proyek beasiswa dan bekerja di Iran dan yang lainnya, sebagaimana delegasi Iran juga melakukan pelanggaran misalnya distribusi Mushhaf Alquran dari Iran yang dijual dengan harga murah dan bentuk-bentuk dekoratif indah yang bertujuan menjelekkan reputasi Arab Saudi seperti dilansir Hamlah al-Sakinah.
Oprasi Badai Hazm dan dendam Syiah
Musim haji tahun ini berada di tengah keadaan antisipasi dan kecemasan terhadap dendam Iran akibat keberhasilan pasukan Negara-negara Teluk pimpinan Saudi dalam melumpuhkan pemberontak Syiah Khoutsi antek Iran di Yaman. Maka kondisi ini juga cenderung memiliki dimensi politik bagi tragedy Mina musim ini.
Ancaman al-Muqaleh
Tahun ini, ada pihak tambahan dari kelompok Syiah Houthi yang telah mengancaman musim Haji melalui Mohammed al-Muqaleh, di mana al-Muqaleh menulis dalam bulan ketujuh Agustus 2015, melalui akun “Facebook” bahwa “di musim haji ini akan ada hal-hal yang belum pernah terjadi semisalnya sebelumnya dalam sejarah ….ketuklah wahai wali-wali Allah sebelum musim haji agar menjadi mahkota kemenangan kalian pada saat wukuf di atas gunung Arafat. ”
Jejak Hitam Syiah di tanah suci
tanpa berlebihan kita katakana bahwa rekam jejak Iran di musim haji adalah hitam. Ritual “baro`ah minal Musyrikin” menurut pemimpi revolusi Iran, al-Khomeini merupakan kewajiban ibadah dan politik, salah satu pilar dari kewajiban Haji yang monoteistik, dan salah satu tugas politiknya, tanpa itu, “Hajinya tidak benar”.
Salah satu dari demonstrasi Syiah di musim haji tahun 1987, mengakibatkan bentrokan berdarah, dan kemudian Iran memboikot musim haji pada periode antara 1990 dan 1998, kemudian setelah itu kembali melaksanakan haji. Perlu dicatat, selama tidak ada jamaah haji Iran, musim haji selalu aman.
haji Iran Iran tahun 1987 itu melakukan kerusuhan dan demonstrasi politik. Demonstran Iran mengangkat gambar pemimpin Iran pada saat itu, Ruhullah Khomeini, serta slogan-slogan revolusi Iran, dan yang lainnya mengutuk Amerika dan Israel. Mereka juga memotong jalan, memblokir lalu lintas, dan para demonstran berusaha menyerbu Masjidil Haram yang menyebabkan bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan. Hasilnya 402 meninggal, 275 diantaranya adalah jamaah Iran.
Juga tragedy terowongan al-Mu’aishim tahun 1989, dimana Iran melancarkan agenda politiknya yang serius dan berbahaya selama musim haji. Di mana para jamaah haji Syiah Kuwait yang berafiliasi kepada “Hizbullah Hijaz”, dan berkoordinasi dengan pihak Iran, menggunakan gas beracun untuk membunuh ribuan jamaah haji (tepatnya 1426 jiwa )di terowongan Al-mu’aishim 1989.
Ini semua data hitam syiah di Musim haji. Tidak berhenti sampai disini, tahun2 berikutnya jamaah syiah Iran juga selalu melakukan demontrasi dan melakukan pelanggaran-pelanggran. Oleh karena itu tragedy Mina 1436 H tidak lepas dari Syiah Iran.