Saudaraku seakidah, sesama ahlussunnah, pengikut sahabat dan ahlulbait. Kita sudah tahu bahwa syiah mengkafirkan kaum shufi (pengikut Thariqat Sufi), dan kita tahu bahwa akidah kaum shufi yang berbasis ahlussunnah bertolak belakang dengan akidah syiah yang kufur, takfiri dan penuh dengan bid’ah. Maka sudah seharusnya kaum shufi tidak boleh termakan bujuk rayu kaum syiah untuk memusuhi sesama ahlussunnah hanya karena issu wahhabi yang tidak jelas kebenarannya. Maka sekarang kita lanjutkan dengan pembahasan bahwa syiah juga mengkafirkan ahlussunnah asya’irah para pengikut imam abul hasan al-Asy’ari rahimahullah.
-
Ulama syiah yang bernama Nikmatullah al-Jazairi dalam al-Anwar al-Nukmaniyyah berkata:
فالأشاعرة لم يعرفوا ربهم بوجه صحيح، بل عرفوه بوجه غير صحيح، فلا فرق بين معرفتهم هذه وبين معرفة باقي الكفار .. فالأشاعرة ومتابعوهم أسوء حالاً في باب معرفة الصانع من المشركين والنصارى … وحاصله أنّا لم نجتمع معهم على إله ولا على نبي ولا على إمام .. فظهر من هذا أن البراءة من أولئك الأقوام من أعظم أركان الإيمان، وظهر أن المراد بالقدرية في قوله صلى الله عليهة وسلم: “القدرية مجوس هذه الأمة– هم الأشاعرة ” ــ الأنوار النعمانية: 2/278-279 طبعة مؤسسة الأعلمي ــ .
“asyairah tidak mengenali tuhan mereka dengan bentuk yang benar, tetapi mengenalinya dalam bentuk yang salah, sehingga tidak ada bedanya antara ma’rifatnya asyairah ini dengan ma’rifatnya orang-orang kafir lainnya…..asyairah dan para pengikutnya lebih buruk keadaannya dalam hal ma’rifat terhadap pencipta dari pada orang musyrik dan nashara.. intinya kami (syiah) tidak bertemu dengan mereka (kaum asy’ariyyah) dalam hal tuhan, tidak juga dalam hal Nabi, tidak juga dalam hal imam.. maka dengan ini tampaklah bahwa baraah (berlepas diri) dari mereka-mereka itu termasuk rukun iman terbesar, dan tampaklah bahwa yang dimaksud qadariyyah dalam sabda Nabi i “al-Qadariyyah adalah majusinya umat ini” adalah mereka kaum asy’ariyyah itu.”
(Anwar al-Nukmaniyyah, 2/278-279, terbitan Muassasah al-A’lami1.
Foto hakhom aneh Nikmatullah al-Jazairi penulis kitab al-Anwar al-Nukmaniyyah yang penuh dengan khurafat dan bid’ah.
Demikian sikap syiah terhadap Asyairah, yang tidak berbeda dengan sikap mereka kepada kelompok-kelompok ahlussunnah lainnya, yaitu keras, ghuluw, takfiri, memusuhi, melaknat, memhalalkan ghibah, menghalalkan dusta atas mereka dan melecehkan kehormatan mereka2.
-
Al-Mazindarani
Seorang alim besar syiah al-Mazindarani meyakini bahwa kaum asy’ariyyah adalah majusi umat ini. Dia meriwayatkan hadits yang dinisbatkan kepada Nabi i yaitu yang artinya “Qadariyyah adalah majusinya umat ini.” Lalu dia mengomentari: mereka adalah asyairah. (Syarah Ushul al-Kafi, Muhammad Shalih al-Mazindarani 5/11)
Dia juga berkata:
(فالأشاعرة هم أنذل وأنزل من أن يفهموا هذه المعاني)
“Asyairah itu lebih hina dan lebih rendah dari pada memahami makna-makna ini. (Syarah Ushul al-Kafi 3/102).3
Seluruh ulama syiah bersepakat menyebut asyairah sebagai mujassimah musyrik karena menetapkan sebagian sifat Allah.
Al-Mazindarani berkata:
: (الأشاعرة يثبتون له تعالى صفات الجسم ولوازم الجسمية ويتبرؤن من التجسيم.. وهذا تناقض يلتزمون به ولا يبالون، وهذا يدل على عدم تفطنهم لكثير من اللوازم البينة أيضاً، وعندنا هو عين التجسيم)
“Kaum asyairah menetapkan bagi Allah sifat-sifat jisim dan konsekuensi-konsekuensi jismiyyah, namun mereka berlepas diri dari tajsimm. Ini adalah kontradiksi yang mereka pegangi dan mereka tidak peduli. Ini juga menunjukkan ketidak sadaran mereka terhadap banyak konsekuensi-konsekuensi yang nyata. Menurut kami (Syiah) ini adalah hakekat taajsim”. (Syarah Ushul al-Kafi 3/202)
3, 4, 5. Nashiruddin al-Thusi, al-Allamah al-Hilli dan Muhammad Hasan Tarhini
Tiga ulama syiah ini menisbatkan asyairah kepada syirik dan berbilangnya dzat Allah, karena menurut mereka konsekuensi madzhab asyairah daalaam sifat adalah adanya dzat-dzat yang qadim bersama Allah sejak azal, ini jelas syirik dan ta’addud. (lihat Syarah al-Isyarat wa al-Tanbihat, al-Thusi, tahqiq Sulaiman Dunya 3/70, cet. 3, Darul Ma’arif; al-Risalah al-Sa’diyyah, al-Hilli, diterbitkan oleh Mahmud al-Mur’isyi, abdul Husain Muhammad Ali Baqqal halaman 50-51; al-Ihkam Fi ilmi al-Kalam, sayyid Muhammad Hasan halaman 25, Darul Amir litstsaqafah wa al-Ilm.)
6. Rajab al-Bursi
Berikut adalah al-Hafizh mereka Rajab al-Bursi salah seorang ulama Imamiyyah berkata:
وأما الإمامية الإثناعشرية، فإنهم أثبتوا لله الوحدانية، ونفوا عنه الاثنينية، ونهوا عنه المثل والمثيل، والشبه والتشبيه، وقالوا للأشعرية: إن ربنا الذي نعبده ونؤمن به ليس هو ربكم الذي تشيرون إليه، لأن الرب مبرأ عن المثلات، منـزه عن الشبهات، متعال عن المقولات
“Adapaun Imamiyyah Itsna Asyariyyah maka mereka menetapkan wahdaniyat Allah dan menafikan al-Itsnainiyyah dari-Nya, mencegah dari-Nya perumpamaan, padanan, keserupaan dan penyerupaan. Mereka berkata kepada kaum Asyairah: sesungguhnya Rabb kita yang kami sembah dan kami imani bukanlah Tuhan yang kalian isyaratkan kepada=Nya, karena karena Rabb itu bebas dari perumpamaan, suci dari kemiripan-kemiripan dan Maha Tinggi dari ucapan-ucapan.” (Masyariq Anwar al-Yaqin, karya al-Bursi, Tahqiq: Ali Asur, halaman 337, cet I/ 1419, Muassasah al-A’lami Lilmathbu’at, Beirut.)
7. Mushthafa al-Khumaini
Syaikh Mushthafa al-Khumaini berkeyakinan bahwa Asya’irah itu musrik menyekutukan Allah, dimana dia berkata:
ولعمري إن هذه الشبهة ربما أوقعت الأشاعرة في الهلكة السوداء، والبئر الظلماء، حتى أصبحوا مشركين
“Saya bersumpah, sesungguhnya syubhat ini telah menjerumuskan Asyairah dalam kebinasaan yang hitam dan jurang yang gelap hingga mereka menjadi Musyrik,” (Tafsir al-Quran al-Karim Miftah Ahsan al=Khazain al-Ilahiyyah, Sayyid Mushthafa al-Khumaini, Tahqiq Muassasah Tanzhim wa Nasyr Atsar al-Imam al-Khumaini 1/103, Muassasah al-‘Uruj, cet 1/1418.)
Demikian para pengunjung Gensyiah yang kami muliakan, akidah asy’ariyyah yang diikuti oleh NU, Irsyad, Muhammadiyyah, al-Washliyyah dan kelompok sunni lain di Indonesia ini diyakini oleh Syiah sebagai akidah tajsim dan syirik dan seluruh orang-orangnya Kafir, mujassim dan musyrik. Maka apakah aswaja atau asy’ari lainnya mau diadu domba oleh syiah (hususnya habib yang sebenarnya syiah namun bertaqiyyah- yang disebut oleh Habib Ahmad Zen al-Kaff disebut Mantan habib)?
Sadarlah saudaraku sesame ahlussunnah: syiah itu takfiri, munafiq lebih jahat dari pada Yahudi dan Nashrani!
Nantikan makalah berikutnya
3 http://hajrcom.com/hajrvb/showthread.php?t=403028453