PAKAR HUKUM MUSLIM, PENASEHAT AUNG SAN SUU KIY DITEMBAK DI YANGON SETELAH KUNJUNGAN RESMI KE INDONESIA

Agus Hasan Bashori

5 Februari 2017

Ko Ni di depan masjid Istiqlal saat di Jakarta – rahimahullah.

http://res.cloudinary.com/kumpar/image/upload/c_fill,g_face,w_640/nwcbcxxq8kw0akzypvog.jpg

Saat jenazah di bawa masuk ke masjid

Saat keluar dari masjid

Inna lillah wainna ilaihi rajiun, Kuni, pakar hukum muslim yang menjadi penasehat Aung San Suu Kiy meninggal dunia –rahimahullah- setelah ditembak oleh seseorang, di bandara internasional Yangon, Myanmar setelah keluar dari pintu kedatangan dan bertemu keluarganya. Satu-satunya muslim di pemerintahan Myanmar itu ditembak sepulang dari kunjungan resmi ke Indonesia untuk belajar bagaimana menciptakan kehidupan yang damai antar umat beragama di Indonesia. Ko Ni datang ke Indonesia bersama rombongan yang terdiri dari 21 pejabat pemerintah Myanmar. Kegiatan resmi tersebut diikuti oleh beberapa pejabat pemerintah Myanmar seperti Menteri Informasi U Pe Myint, Deputi Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Dalam Negeri untuk Negara Bagian Arakan. Delegasi Myanmar itu juga menghadiri pertemuan kepemimpinan senior di Habibie Centre, Jakarta, Indonesia.

Ia tengah memeluk cucu lelakinya yang baru berusia lima tahun saat serangan terjadi.
“Ayah sedang berbicara kepada anak saya ketika terdengar suara tembakan. Awalnya saya mengira ada ban mobil yang meletus. Kemudian saya melihat ayah tergeletak di tanah,” ujar Yin Nwe Khine.
Polisi mengatakan pelaku penembakan adalah seorang pria berusia 53 tahun dari Kota Mandalay. Namun hingga kini polisi belum bisa memastikan motif pembunuhan itu.

“Saat itu saya menghentikan mobil saya di depan bandara ketika melihat Ko Ni tersungkur di jalanan di depan Bandara,” ujar Thet Paing Soe, rekan Ko Ni yang juga pendukung NLD.

“Kami sangat kehilangan atas kematian Ko Ni. Dialah wajah demokrasi Myanmar yang sebenarnya, dan kejadian ini merupakan kehilangan besar bagi kita semua,” lanjut Paing Soe.

Peristiwa yang mengejutkan ini terjadi saat Penasihat hukum untuk partai penguasa Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) ini menunggu taksi yang akan membawanya keluar dari bandara pukul 4.30 sore waktu setempat. Kemudian pelaku telah berhasil diamankan oleh aparat. Belum jelas motif apa yang melatarbelakangi aksi penembakan tersebut.

Foto U Ko Ni yang menggendong cucunya ditembak dari jarak dekat di belakang kepala

Yang jelas pihak yang memusuhi Pengacara muslim terkenal, U Ko Ni, 65 tahun tersebut, tewas ditembak, kemarin.adalah ekstrimis Budha dan militer. Tahun 2014, partai pemerintah membatalkan satu forum yang seharusnya Kuni menjadi pembicara setelah diancam oleh para biksu Budha. Dan Ko Ni telah berulang kali menyebut militer masih memegang kendali pemerintahan Myanmar, meski partainya yang dipimpin Aung San Suu Kyi berkuasa sejak April 2015.

Analisa banyak pihak menjelaskan bahwa:

U Koni satu-satunya muslim yang pakar hukum yang dapat membela kepentimngan umat Islam Myanmar melalui perundang-undangan. Ada daftar panjang perundang-undangan yang akan direvisi oleh Kuni, diantaranya adalah meringankan kondisi kementrian yang digenggam oleh militer yang kebanyakan berurusan dengan penduduk, dan merevisi undang-undang kependudukan yang membagi warga negara menjadi berkelas-kelas dan menzhalimi umat Islam.
Dia satu-satunya muslim yang sangat mungkin diangkat menjadi menteri.

Dia datang ke Indonesia untuk belajar kepada Indonesia bagaimana cara membangun pemerintahan sipil yang melindungi hak semua golongan termasuk minoritas muslim. Dia berusaha agar pemerintah bukan hanya melindungi Budha seperti selama ini.

Maka para pengamat berbeda pendapat, apakah dia dibunuh karena islamnya dan akan diangkat menjadi mentri atau karena pakar hokum nomor satu yang akan memperbaiki undang-undang? Sebab dialah yang menasehati Aung San Suuki untuk mengangkat penasehat pemerintah setelah undang-undang militer mempersulit dia menjadi pemimpin.

Oleh karena itu dia dicintai oleh semua golongan baik muslim,nashoro maupun budha, karena dikenal memperjuangkan hak-hak mereka.

Seorang biksu Buddha memegang potret Ko Ni dalam perjalanan ke pemakamannya

Kejadian ini sangat langka, seorang politikus ternama ditembak di keramaian di siang hari di ibukota, kota perdagangan yang aman.

Karena perjuangan U Ko Ni membela kepentingan masyarakat banyak maka jenazahnya dilayat oleh puluhan ribu orang yang menginginkan pemerintahan sipil yang aman dan berkeadilan.

Khaujah Nizhamuddin Min Naing seorang penulis dan sejarawan Myanmar mengatakan: “di hadapan kita ada perjuangan panjang, teritama bagi kamu minoritas muslim, karena kami tidak melihat kecuali janji-janji kosong. Di negara kita tidak ada demokrasi yang benar, kami muslim minoritas dan etnis-etnis minoritas lainnya tidak mendapatkan manfaat apa-apa dari negara federal ini. Dan peran Kuni sangat sentral dalam perjuangan ini.

Wal hasil, terbunuhnya U Ko Ni merupakan pukulan berat bagi umat Islam Myanmar dan semakin menjadikan masa depan umat Islam tidak jelas.

Semoga Allah merahmati Kuni dan melindungi Umat Islam Myanmar.

Silakan simak laporan Shuhaib Jasim dari al-Jazeerah:

https://www.youtube.com/watch?v=bgVkHJGzGyM

lihat penangkapan pelaku penembakan:

https://www.youtube.com/watch?v=6TwzGnlxbVQ

saksikan mpemakamannya:

https://www.youtube.com/watch?v=ZS4BKwtkw7c