Khusus Untuk Pemuda Syiah (bag. 11)

(189 PERTANYAAN YANG DAPAT MENUNTUN MEREKA

KEPADA AGAMA NABI -Shalallahu alaihi wasalam- DAN AHLUL BAIT)
OLEH
Sulaiman ibn Shalih al-Kharasyi
diterjemah dan disajikan
oleh Abu Hamzah al-Sanuwi

 

العبودية لا تكون إلا لله وحده؛ يقول سبحانه وتعالى : { بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ } [الزمر:66]، فلماذا يتسمى الشيعة بعبد الحسين، وعبد علي، وعبد الزهراء، وعبد الإمام؟! ولماذا لم يسم الأئمة أبناءهم بعبد علي وعبدالزهراء؟ وهل يصح أن يكون معنى عبدالحسين (خادم الحسين) بعد استشهاد الحسين رضوان الله عليه؟ وهل يعقل أنه يقدم له الطعام والشراب ويصب له ماء الوضوء في قبره!!! حتى يصير خادماً له..؟؟

17. Peribadatan tidak boleh ditujukan kecuali hanya kepada Allah semata. Allah Subhaanahu wa ta’ala berfirman:

Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah.” (QS. Az Zumar: 66).

Lalu mengapa kelompok Syi’ah menamakan diri dengan Abdul Husain (hambanya Al Husain), Abdu Ali (hambanya Ali), Abduzzahra’ (hambanya Az Zahra) dan Abdul Imam (hambanya imam)? Apakah benar makna dari Abdul Husain adalah pelayannya Al Husain setelah mati syahidnya Al Husain radhiyallahu ‘anhu? Apakah masuk akal jika dia memberikan makan dan minum kepadanya dan menuangkan air wudhu untuknya di dalam kuburannya!! Hingga dia menjadi pelayannya??

إذا كان علي رضي الله عنه يعلم أنه خليفة من الله منصوص عليه، فلماذا بايع أبا بكر وعمر وعثمان رضي الله عنهم؟!

فان قلتم : إنه كان عاجزًا، فالعاجز لايصلح للإمامة؛ لأنها لا تكون إلا للقادر على أعبائها.

وإن قلتم : كان مستطيعًا ولكنه لم يفعل، فهذه خيانة.

والخائن لايصلح إماما! ولا يؤتمن على الرعية.

ـ وحاشاه من كل ذلك ـ

فما جوابكم إن كان لكم جواب صحيح..؟

18. Jika Ali radhiyallahu ‘anhu mengetahui bahwa dia adalah khalifah dari Allah yang telah ditentukan berdasarkan nash, lalu mengapa dia berbai’at kepada Abu Bakar, Umar dan Utsman radhiyallahu ‘anhum?

Jika kalian mengatakan, bahwa dia ketika itu lemah, maka orang yang lemah tidak pantas menjadi imam, karena keimaman itu tidak diberikan kecuali bagi orang yang mampu menanggung beban beratnya.

Jika kalian mengatakan, dia mampu, tetapi tidak melakukannya, maka ini adalah pengkhianatan. Dan orang yang berkhianat tidak pantas menjadi imam, dan tidak diberikan amanat untuk memimpin rakyat.

Dan mustahil dia dari semua itu.

Maka apa jawab kalian jika kalian memiliki jawaban yang benar?

عندما تولى علي رضي الله عنه لم نجده خالف الخلفاء الراشدين قبله؛ فلم يخرج للناس قرآناً غير الذي عندهم، ولم ينكر على أحد منهم شيئاً، بل تواتر قوله على المنبر: «خير هذه الأمة بعد نبيها أبو بكر وعمر» ولم يشرع المتعة، ولم يرد فدك، ولم يوجب المتعة في الحج على الناس، ولا عمم قول «حي على خير العمل» في الأذان، ولا حذف «الصلاة خير من النوم».

فلو كان أبوبكر وعمر رضي الله عنهما كافرين، قد غصبا الخلافة منه ـ كما تزعمون ـ فلماذا لم يبين ذلك، والسُلطة كانت بيده؟! بل نجده عكس ذلك، امتدحهما وأثنى عليهما.

فليسعكم ما وسعه، أو يلزمكم أن تقولوا بأنه خان الأمة ولم يبين لهم الأمر. وحاشاه من ذلك.

19. Ketika Ali radhiyallahu ‘anhu berkuasa, kita tidak pernah mendapatkan dirinya menyelisihi para khulafaurrasyidin sebelumnya. Dia tidak mengeluarkan Al-Qur’an untuk manusia, selain Al-Qur’an yang ada pada mereka dan tidak mengingkari sedikitpun dari mereka. Bahkan telah mutawatir perkataannya di atas mimbar : “Sebaik-baik umat ini sesudah Nabinya yaitu Abu Bakar dan Umar.” Dia tidak mensyari’atkan nikah mut’ah, tidak mengembalikan tanah fadak, tidak mewajibkan mut’ah dalam haji kepada manusia, tidak mempopulerkan ucapan “Hayya ‘ala khairil ‘amal” dalam adzan dan tidak menghilangkan kalimat “Ash Shalaatu khairum minannaum” (dari adzan subuh).

Andaikata Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma dalah orang kafir yang telah merampas kekhalifahan darinya –sebagaimana anggapan mereka- lalu mengapa dia tidak menjelaskan hal itu, padahal kekuasaan ketika itu berada di tangannya? Bahkan kita dapatkan sebaliknya, dia memuji dan menyanjung keduanya.

Maka hendaklah cukup bagi kalian apa yang cukup baginya, atau kalian harus mengatakan bahwa dia mengkhianati umat ini dan tidak menjelaskan perkaranya kepada mereka. Dan mustahil dia dari hal itu.

 

(Visited 1 visits today)

Leave a Reply

*