Pada hari Senin yang lalu pengurus LPPI Makassar, Muh. Istiqamah berkunjung ke rumah pribadi Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin (Wakil Ketua Umum MUI Pusat). Dengan tujuan untuk memberikan kepada beliau data “Mapping Kebohongan Publik Jalaludin Rakhmat†(lihat disini: http://www.nahimunkar.com/mapping-pemetaan-kebohongan-publik-jalaluddin-rakhmat/)  disertai lampiran data yang lengkap mengenai gelar abal-abal yang dimiliki oleh Jalaluddin Rakhmat.
Setelah memberikan data “Mapping Kebohongan Publik Jalaluddin Rakhmat†dan menjelaskan gelar abal-abal yang dimiliki oleh Pembesar Syiah Indonesia ini, perbincangan berikutnya mengenai Syiah di Indonesia, pergerakannya, solusi fatwanya dari MUI, dan seterusnya.
Berikut ini beberapa pesan yang beliau sampaikan:
1.Meskipun dalam pengurus MUI Pusat ada tokoh yang mendukung Syiah seperti Prof. Umar Shihab, Buku Panduan MUI, “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia†tetap harus diterbitkan karena ada amanah fatwa MUI tahun 1984 untuk mewaspadai masuknya ajaran Syiah di Indonesia. Dan alhamdulillah buku itu sudah tersebar luas di masyarakat.
Fatwa 1984 tersebut masih menggantung, Syiah bagaimana yang harus diwaspadai. Karena itu, dalam buku ini kami jelaskan dan gambarkan bentuk ajaran dan pergerakan Syiah di Indonesia yang harus diwaspadai.
2.Saya sebenarnya pernah diakali untuk pergi ke Iran tapi saya tidak pernah mau. Makanya yang lain pergi ke Iran, saya tidak. Karena itu, sepulang dari Iran Umar Shihab mendukung Syiah.
3.Syiah di Indonesia yang kita temukan, tidak bisa kita pungkiri memang mempraktekkan makian kepada sahabat-sahabat Nabi.
4.Untuk Fatwa Nasional tentang kesesatan Syiah, kami butuh bukti lapangan orang Syiah memaki sahabat. Karena Jalaluddin Rakhmat itu sering menyangkal jika dituduh memaki sahabat.
Bukan literatur, kalau literaturnya ada. Seperti di Sampang, bukti lapangannya ada, mencaci maki sahabat Nabi. Di Jawa Timur, mereka (pemerintahnya) berani, Ulamanya bersatu. Meskipun waktu itu ada tekanan dari (beberapa orang) Kemenag, saya tetap mendukung fatwa MUI Jatim tentang kesesatan Syiah karena sudah prosedural. Begitu juga saya mendukung MUI Daerah untuk keluarkan fatwa serupa kalau sudah menemukan bukti lapangan.
5.Quraish Shihab itu jelas sekali mendukung Syiah dalam bukunya “Sunni-Syiah Dalam Genggaman Ukhuwah, Mungkinkah?,â€
Kemudian Tim Penulis Pesantren Sidogiri mematahkan semua argumen Quraish Shihab dalam buku bantahan yang mereka tulis, namun sayang, buku ini tidak terlalu menyebar.(iz/lppimakassar)
sumber : http://koepas.org/index.php/berita/797-buku-mui-kesesatan-syiah-adalah-amanat-fatwa-1984