www.GenSyiah.Com | MALANG – Pada hari Ahad kemarin (26/10/2014) sekitar seribuan umat Islam dari Malang dan sekitarnya serta luar daerah, memadati halaman masjid kompleks Mahad Tahfizhul Quran Al-Firqotun An-Najiyah, Karang Ploso Malang untuk mengikuti Deklarasi Nasional Gabungan Masyarakat Penyelamat NKRI dari Konspirasi Syiah, Zionis, Salibis dan Komunis Gaya Baru (KGB).
Beberapa tokoh seperti Prof. DR Mohammad Baharun (MUI Pusat), KH. Bukhori Ma’sum (Ketua MUI Sampang), Habib Ahmad Zein Al-Kaff (Syuriah NU Jatim dan Pakar Syi’ah), Ustadz Alfian Tanjung (Pakar Komunis), Kol. Purn. Herman Ibrahim (Pakar Intelijen Nasional), DR. Zein an-Najah (Ahli Fatwa MIUMI), Ustadz Andri Kurniawan (Pakar Zionis) dan beberapa tokoh lainnya menyampaikan orasinya di hadapan sekitar seribuan jama’ah yang memadati halaman Masjid Ma’had Firqotun An-Najiyah.
Pada kesempatan orasi pembuka disampaikan oleh Prof. DR. Mohammad Baharun, MA yang mana dalam kesempatan ini beliau menyampaikan bahwa MUI akan tetap berusaha menjaga Aqidah umat dari paham-paham aliran sesat. Kemudia menukilkan perkataan dari KH. Ma’aruf Amin : “Perbedaan Fiqih harus toleransi akan tetapi Penyimpangan Aqidah harus di amputasi”. Selain itu juga menyerukan Apabila umat islam tidak bersatu, maka NKRI akan bisa berpecah belah seperti rusiadan negara-negara yang lainnya. Dan marak munculnya aliran-aliran sesat ini mulai pada saat reformasi dengan mengedepankan isu HAM.
Beliau juga mengatakan perbedaan syi’ah dengan Ahlussunnah bukan merupakan dalam mazhab akan tetapi perbedaannya adalah dalam masalah ushul. Kemudian beliau memberikan solusi atau cara menghentikan pergerakan syi’ah, di antaranya adalah :
-
Semua Elemen harus bersatu
-
Menamakan anak-anak kita dengan nama para sahabat, nama Ummahatul Mukminiin, selain itu juga menamakan Majelis-majelis taklim, kamar – kamar di pesantren dengan nama para sahabat Nabi.
Pada orasi kedua disampaikan oleh KH. Bukhori Ma’sum (Ketua MUI Kab. Sampang) diantara isi yang beliau sampaikan adalah tentang kilas balik kejadian syiah yang ada di sampang, setelah seminggu kejadian tersebut MUI sampang langsung mengeluarkan fatwa bahwa ajaran yang dibawa oleh Tajul Muluk adalah sesat dan menyesatkan. Kemudian beliau berupaya mengajak MUI se-Madura untuk mengkaji ajaran yang dibawa oleh Tajul muluk tersebut sehingga dihasilkan fatwa bahwa Ajaran Syi’ah adalah sesat dan menyesatkan kemudian di susul oleh fatwa MUI Jatim.
Pernah juga presiden SBY datang ke Madura meminta agar warga Syi’ah yang ada di pengungsian sidoarjo untuk diterima kembali ke sampang. Dan ini dijawab akan diterima dengan syarat mereka harus kembali ke Manhaj Ahlussunnah, namun hal itu sulit karena mereka yaitu orang syi’ah sampang menerim uang dengan ke syi’ahannya. Kemudian usul kami kepada Pak SBY tentang pengungsi syiah yang ada di pengungsian yaitu di Transmigrasi keluar pulau, akan tetapi ada yang mengatakan : Apakah tidak melanggar HAM? sampai presiden saja takut dengan HAM. Orasi beliau ini di akhiri dengan ajakan untuk menumpas Syiah sampai ke akar-akarnya.
Orasi ketiga di sampaikan oleh Habib Ahmad Zein Al-kaff, beliau menyampaikan bahwa Apabila para aparat tidak bertindak tegas kepada Syi’ah maka saya khawatir konflik akan bisa terjadi di indonesia seperti yang terjadi wilayah ” wilayah timur tengah. Indonesia ini adalah bumi Ahlussunnah, akan tetapi sekarang di indonesia terjadi pemurtadan secara besar-besaran. Maka paling berbahaya yang bisa mengancam keutuhan NKRI adalah Syi’ah Rafidhah.
Kenapa syi’ah berbahaya? Imbuh beliau. Karena selain berbeda tajam dari segi ajarannya akan tetapi mereka juga ditopang atau didukung oleh negara dan dana yang kuat yaitu Iran.
MUI Jatim telah mengeluarkan fatwa bahwa Syi’ah itu sesat dan menyesatkan akan tetapi tokoh-tokoh dari pusat baik dari pembesar NU, Muhammadiyah dan para Cendekiawan mengatakan dengan mudahnya bahwa syi’ah itu tidak sesat. Di akhir orasinya beliau memberi pesan kepada kita semua bahwa kewajiban kita adalah bersatu, jangan hanya disibukkan dalam masalah furu’ saja, akan tetapi ada musuh yang besar yaitu Syi’ah Rafidhah itu yang seharusnya kita hadapi sekarang ini. Tutup beliau.
Selain tokoh di atas beberapa tokoh seperti Ustadz Alfian Tanjung (Pakar Komunis), Kol. Purn. Herman Ibrahim (Pakar Intelijen Nasional), DR. Zein an-Najah (Ahli Fatwa MIUMI), Ustadz Andri Kurniawan (Pakar Zionis) juga menyampaikan orasinya ditambah dengan beberapa tokoh lainnya.
Acara yang dimulai sejak pukul 08.00 pagi tersebut di akhiri menjelang shalat dzuhur dengan pembacaan Teks Deklarasi, berikut adalah poin-poin yang dihasilkan :
-
Menyerukan kepada ulama, tokoh masyarakat, dan seluruh aktivis islam untuk memperkuat tali silaturahim dan ukhuwah Islamiyah serta menutup celah adu domba diantara umat Islam.
-
Menyerukan kepada ulama, tokoh masyarakat, dan seluruh aktivis Islam untuk bersatu padu berjuang untuk menghadapi tantangan umat dan konspirasi syi’ah, zionis, salibis dan komunis melalui dakwah berjihad.
-
Kebiadaban zionis yahudi internasional terhadap umat islam Palestina masih terus berlangsung hingga hari ini. Maka perjuangan untuk meletakkan kekuatan zionis yahudi internasional dengan seluruh jaringannya di Indonesia tetap merupakan kewajiban seluruh umat islam lebih khusus di Indonesia.
-
Menyerukan kepada ulama, tokoh masyarakat dan seluruh aktivis Islam untuk membangun kekuatan umat terhadap konspirasi Syi’ah, Zionis, Salibis dan komunis dengan jalan :
-
Mengembalikan Loyalitas hanya kepada Allah dan Rasul-Nya.
-
Mengobarkan semangat Jihad fii Sabilillah sebagaimana telah ditegakkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya.
-
Melakukan I’dad (persiapan secara menyeluruh) di tengah-tengah lemahnya kaum muslimin.
-
Membangun persatuan dan kesatuan Shaf di tengah persiapan umat.
Untuk menindak lanjuti rekomendasi di atas, Insya Allah akan dibentuk sebuah Aliansi bersama guna membentengi umat dari konspirasi Syi’ah, Zionis, Salibis dan Komunis.