Agus Hasan Bashori
31 Dzulqa’dah 1437 H/1 September 2016-
Kekaisaran Persia dihancurkan untuk selama-lamanya oleh panglima perang Islam di Zaman Khalifah Umar -Radiallahuanhu- yang bernama Sa’ad ibn Abi Waqqash -Radiallahuanhu-. beliau adalah salah seorang ahli surga yang saat Nabi wafat beliau Ridho kepadanya. Nabi -Shalallahu alaihi wa salam- pernah menyatakan siap menebus Sa’ad dengan kedua orang tua beliau. Imam Muslim meriwayatkan dari Ali ibn Abi Thalib, dia berkata: Rasul tidak pernah merangkap kedua orang tuanya untuk menebus seseorang selain untuk Sa’ad, sungguh Nabi berkata kepadanya saat perang Uhud: “lemparkan anak panahmu , tebusanmu adalah ayah dan ibuku.
Sementara Saad sendiri bercerita: Nabi -Shalallahu alaihi wa salam- merangkap (mengumpulkan) kedua orang tuanya untukku pada waktu perang Uhud.” (HR. Bukhari Muslim)
Nabi -Shalallahu alaihi wa salam- juga sangat membanggakan Saad sebagai pamannya (dari jalur Ibunya). Pernah Sa’’ad datang lalu Nabi bersabda: Ini Pamanku maka silakan seseorang menunjukkan pamannya.” (HR Turmudzi)
Dan masih banyak lagi keistimewaan Sa’ad, sehingga setiap muslim mencintai Sa’ad dan ingin dikumpulkan bersama di surga.
Berbeda dengan Syiah Rafidhah, karena Sa’ad ibn Abi Waqqash adalah panglima penghancur negara Majusi Kekaisaran Persia, dalam perang Qadisiyyah, maka mereka sangat membenci Sa’ad. Sahabat Nabi yang besar ini mendapat cacian dan celaan dari Syiah Rafidhah sebagai berikut.
- Saad dianggap syiah sebagai Qarunnya umat Islam
Abu al-Hasan al-‘Amili dalam Muqaddimah al-Burhan Li Abi al-Hasan al-Amili hal 280 dikatakan:
سعد بن ابي وقاص قارون هذة الامه وهذا ظاهر من جهة ارتداده وتكبرة عن مبايعة امير المؤمنين
Saad ibn Abi Waqqash adalah Qarunnya umat ini, ini jelas dari murtadnya dan sombongnya tidak mau membaiat Amirul mukminin (Ali).
Ini adalah klaim dan tuduhan palsu. Dimana Sa’ad telah berbaiat kepada Kholifah Ali. Dalam kitab mereka sendiri dikatakan: bahwa Pada saat Sa’ad dan para sahabat yang bersamanya tidak mau berpihak dalam perang fitnah antara Ali dan Muawiyah maka Ali berkata kepada Saad:
كيف تخرجون من القتال معي وقد بايعتموني
Bagaimana kalian tidak mau berperang di barisanku padahal kalian telah berbaiat kepadaku? (Salim ibn Qais dalam kitab al-Saqifah hal. 211, al-Mufid dalam kitab al-Jamal hal 45-46 dan al-Thusi dalam al-Amali 2/327).
Ali juga berkata kepada mereka:
Bukankah kalian berada di atas baiat kepadaku? Mereka menjawab: ya betul.” (Ibid)
- Sa’ad dianggap oleh Syiah, di setiap helai dari jenggotnya ada setan yang bertengger di sana.
Al-Shaduq pakar hadits Syiah meriwayatkan bahwa saad Imam Ali berkhutbah Sa’ad berdiri dan bertanya: wahai Amirul mukmini coba terangkan padaku ada berapa helai rambut dikepalaku dan di jenggotku?
Maka khalifah Ali menjawab: demi Allah engkau telah bertanya kepadaku tentang satu masalah yang saya diberi tahu oleh kekasih saya Rasulullah bahwa engkau nanti akan bertanya pertanyaan ini kepadaku. Tidaklah ada helai rambut dalam kepalamu dan jenggotmu melainkan di pangkalmya ada setan yang bertengger di sana.
Ini termasuk kisah palsu syiah atas nama Nabi, atas nama Saad, atas nama Ali.
Cukuplah untuk menunjukkan kebatilan cerita ini yaitu Ali di Kufah dan Sa’ad di madinah menjauhi perang fitnah, lalu bagaimana mungkin diktakan Ali berkhutbah lalu Saad bertanya kepadanya?!.
Maka apakah dosa Sa’ad ibn Abi Waqqash ini kepada Syiah sehingga Syiah membenci dan memusuhinya?
Dosanya adalah karena dia panglima Khalifah Umar dalam perang Qadisiyyah yang berhasil menghancurkan kerajaan Majusi Persia.!!!