MENGAPA KUDETA TERHADAP ERDOGAN GAGAL?

Agus Hasan Bashori

Sabtu 16 Juli 2016

Semua orang tahu bahwa Turki sejak dipimpin Erdogan berangsur-angsur mendekat kepada Islam, dan menampakkan keislaman, setelah khilafah Utsmaniyyah dibunuh dan Islam dipasung oleh Mushthofa Kemal attaturk yang didukung oleh Barat. Bahkan di masa Erdogan lompatan pertumbuhan ekonomi Turki terjadi dan melebihi negera-negara di dunia. Turki juga tampil sebagai kekuatan baru yang berdiri sendiri, tidak bergantung kepada Barat maupun kepada Timur. Lebih dari itu Turki banyak berkiprah untuk menolong kasus-kasus yang menimpa umat Islam di berbagai negera, seperti di Palestia, Suria, Irak, Libia dll.

Banyak pihak yang tidak suka dengan Turki pimpinan Erdogan, maka berbagai makar dilancarkan kepada Turki, ingin mengacaukan Turki dan menghalangi Turki dari kemajuan dan perannya di dunia Islam. maka beberapa kali bom bunuh diri dilancarkan di Turki, dan dunia Baratpun memperlihatkan kemunafikannya. Terakhir, pada hari Jumat 15 Juli 2016, dunia dikagetkan oleh upaya kudeta militer terhadap presiden Turki Recep Tayyip (Rajab Thayyib) Erdogan.

Pada pukul 23.00 waktu setempat, pesawat jet tempur terlihat terbang di wilayah udara Ankara, dan jembatan Fatih Sultan Mehmet dan Bosporus di Istanbul telah ditutup. Media lokal melaporkan tank-tank dikerahkan di Bandar Udara Attaturk, Istanbul. Dan juga terdapat laporan bila pengguna Internet di Turki tidak dapat mengakses Twitter, Facebook, dan Youtube. Kemudian beberapa sandera telah dibawa ke markas militer, termasuk Kepala Staf Umum Turki Hulusi Akar. Para pelaku kudeta juga memasuki kantor Partai Keadilan dan Pembangunan di Istanbul dan meminta orang-orang untuk pergi.

Pelaku kudeta sudah mengumumkan pembentukan Dewan Perdamaian yang akan memerintah negara. Mereka mengatakan: “Angkatan Bersenjata Turki telah mengambil alih pemerintahan negara untuk mengembalikan ketertiban, hak asasi manusia dan kebebasan, rule of law dan keamanan umum yang telah rusak. […] Semua perjanjian internasional masih berlaku. Kami berharap bila hubungan baik dengan semua negara akan terus berlanjut.” Mereka juga menyatakan bahwa mereka “melakukan ini untuk menjaga demokrasi dan ketertiban.

Dalam suasana kudeta tersebut, Presiden Erdoğan dari tempat persembunyiannya melalui Skype memecahkan situasi yang mencekam itu dengan menyerukan pendukungnya untuk turun ke jalan melawan usaha kudeta. 

erdogan

Presiden megatakan: “sesungguhnya upaya kudeta ini dilakukan oleh sekelompok militer. Kami akan menghadapinya dengan segala cara yang semestinya.” Lalu dia menambahkan agar rakyat turun ke jalan untuk melindungi menentang kudeta.

Maka pada hari Sabtu 16 juli 2016, ibu kota Turki Ankara menjadi saksi, tumpah ruahnya rakyat untuk mendukung presiden Recep Tayyip Erdogan. Begitu pula kota Istanbul, dan Ghazi Antab. Dilaporkan para pengkudeta itu sempat menembaki rakyat yang mendukung presiden di jembatan Istanbul. Sementara kumandang takbir menggema di menara-menara masjid untuk menentang kudeta. TV al-Jazeerah memberitakan bahwa pasukan mulai mundur dari wilayah bandara Attaturk saat rakyat berdatangan di wilayah sekitar Bandara.

Saksikan video rakyat memekikkan takbir.

http://islammemo.cc/vedio-images/vedio/2016/07/16/298918.html

dengan turunnya rakyat ke jalan yang tumpah ruah menentang kudeta maka kudetapun gagal, dan para pelakunya ditangkap dan akan diproses hukum.

video, puluhan pelaku kudeta di jembatan Posfor Istanbul menyerehkan diri setelah presiden Erdogan mengumumkan bahwa upaya kudeta telah gagal.
http://islammemo.cc/vedio-images/vedio/2016/07/16/298942.html

Pertanyaanya. Mengapa kudeta terhadap Erdogan gagal?

Jawaban paling penting adalah, karena Erdogan dicintai rakyat. Dia memimpin dengan keimanan, kecintaan, kesungguhan, keikhlasan dan keteladanan. Maka rakyatpun siap mengorbankan nyawanya untuk pemimpinnya.

Di sini kita ingat Hadits Nabi -Shalallahu alaihi wasalam-.

«خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ، وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ، وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ، وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ» ، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَفَلَا نُنَابِذُهُمْ بِالسَّيْفِ؟ فَقَالَ: «لَا، مَا أَقَامُوا فِيكُمُ الصَّلَاةَ، وَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْ وُلَاتِكُمْ شَيْئًا تَكْرَهُونَهُ، فَاكْرَهُوا عَمَلَهُ، وَلَا تَنْزِعُوا يَدًا مِنْ طَاعَةٍ»

Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian mencintai mereka dan merekapaun mencintai kalian. Mereka berdoa untuk kalian dan kalian berdoa untuk mereka. Dan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah yang kalian membenci mereka dan merekapun membenci kalian, kalian melaknat mereka dan merekapun melaknat kalian. Dikatakan kepada Rasulallah: wahai Rasul Allah apakah boleh kami memerangi mereka dengan pedang? Beliau menjawab: tidak, selagi mereka menegakkan shalat di tengah kalian. Jika kalian melihat sesuatu yang tidak kalian sukai dari pemimpin (muslim) kalian (yang menegakkan shalat tadi) maka bencilah perbuatannya dan jangan mencabut baiat kepadanya (jangan melakukan kudeta terhadapnya).” (HR. Muslim).

(Visited 1 visits today)

Leave a Reply

*