Di Idul Ghadir, Kang Jalal Tak Hafal Surat Pendek Al-Quran

Foto: salam-online

Dalam acara perayaan Idul Ghadhir, Sabtu, 26 Oktober 2013 di gedung SMESCO, kemarin, ada peristiwa ‘menarik’. Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlu Bait Indonesia (IJABI), Jalaludin Rahmat rupanya tak hafal surat pendek Al-Ma’arij.

“Saala saa-ilu bi’adzaabin waaqi’..” ucapnya, namun kemudian Kang Jalal terlihat kikuk dan sempat terdiam sejenak.

Sontak, ia bertanya kepada orang yang di belakangnya, “Ayat terusannya apa?”

“Lil kaafiriina laisa lahu daafi’,” ujar orang berbaju IJABI yang berada di belakangnya meneruskan.

Meski telah dibantu oleh orang di belakangnya, Kang Jalal masih terlihat blank dengan ayat tersebut. Kemudian dengan tertawa nyengir ia berkilah bahwa dirinya bukan lupa terhadap ayat tersebut, tetapi bermaksud menguji para tokoh dan ulama yang ada di depan panggung.

“Saya bukannya lupa, cuma mau ngetes yang di depan pada hafalenggak?” jawab tokoh syiah yang bergelar profesor doktor itu disambut dengan gelak tawa para hadirin.

“Padahal saya yang dosa, emang beneran lupa ayatnya,” sahut Kang Jalal lagi.

Peristiwa lupanya Kang Jalal terhadap Surat Al-Ma’arij itu terjadi tatkala dirinya tengah menjelaskan riwayat syiah yang menyebutkan bahwa asbabun nuzul (sebab turunnya ayat, red) pada surat Al-Ma’arij ayat 1-2 adalah untuk mengecam sahabat bernama Harits Bin Nu’man ra. yang menolak peristiwa Ghadhir Qum.

Dalam riwayat Syiah disebutkan, ”Siapa yang puasa pada hari 18 Dzulhijjah ditulis baginya sebagaimana puasa 60 bulan. Dan pada hari Ghadir Khum, pada hari itu Nabi mengambil tangannya Ali. Nabi berkata,”Bukankah aku pemimpinnya orang orang beriman.” “Ya Rasulullah”, jawab mereka. Rasulullah berkata,”Siapa yang menjadikan aku maula, maka Ali adalah maulanya.” Berkatalah Umar bin Khattab, ”Selamat, selamat wahai putra Abu Thalib. Hari ini engkau adalah pemimpin aku, dan pemimpin setiap muslim.” Ketika itu juga Allah menurunkan ayat QS Al-Maaidah (5):3.

Setelah sahabat semua membaiat Rasul, salah seorang sahabat yang bernama Harris bin Nu’man tidak mau membaiat. Dia datang ke Rasulullah dan bertanya,”Apakah perintah ini dari Allah atau karangan engkau sendiri Ya Rasulullah.” Rasulullah berkata,”Demi Allah, ini adalah perintah dari Allah.” “Kalau begitu turunkan azab dari Allah kalau benar dari Allah.”, kata Harris. QS Al Maarij (70):  ayat 1 – 2:

سَأَلَ سَائِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ
“Seseorang bertanya tentang azab yang cepat terjadi”.

لِلْكَافِرِينَ لَيْسَ لَهُ دَافِعٌ
“Bagi orang orang kafir, yang tidak seorangpun dapat menolaknya”.

Menurut orang-orang Syiah, kisah ini tercantum dalam kitab: Faraidus Shimtain Jilid 1 hal 82, Tafsir Qurtubi Juz 9 hal 216, Kitab Fushulul Muhimmah hal 42, Faidhul Ghadir juz 6 hal 268 karya Manawi, Kitab Nur Abshor hal 87 karya Sarblanji.

Dalam cerita yang hanya ditemukan dalam literatur syiah ini, salah seorang sahabat Nabi SAW, Harris bin Nu’man ra. tertimpa batu dari langit dan tembus kepalanya.

sumber : http://www.nabawia.com/read/2004/di-idul-ghadir-kang-jalal-tak-hafal-surat-pendek-al-quran

(Visited 1 visits today)

Leave a Reply

*