ALIANSI NASIONAL ANTI SYIAH SUATU KENISCAYAAN

Pada hari Ahad 20 Jumadal Tsaniyah 1435 H (20 April 2014) sejumlah Ulama dan Tokoh Ormas Islam mendeklarasikan Aliansi Nasional Anti Syiah yang diselenggarakan di Masjid Al Fajr, Bandung, Jawa Barat. Aliansi ini didirikan dengan maksud untuk membentengi umat Islam Indonesia yang mayoritas berakidah Islam Ahlussunah wal Jamaah dari pengaruh Syiah.

Dalam acara deklarasi ini dihadiri oleh berbagai organisasi masyarakat (Ormas) Islam, diantaranya adalah : Para Habaib, Kyai, Cendekiawan muslim, Perwakilan Pondok Pesantren (Ponpes), Asatidz, MUI (Majelis Ulama Indonesia), Umat Islam dan oleh para aktivis dakwah dari seluruh penjuru tanah air, seperti dari Aceh, Sumatera Barat, Madura, Malang, Balikpapan, Makassar dan daerah lain. Bahkan sebuah media Islam menyebut jumlah umat Islam yang hadir pada acara itu sampai 7.000-an orang.

KH. Athian Ali yang juga selaku tuan rumah acara deklarasi ini, dalam sambutannya beliau mengatakan : Tentang upaya yang selama ini dilakukan dalam rangka ukhuwah antara ahlus sunnah dengan syiah tidak ada hasil karena adanya perbedaan prinsip di antara keduanya.

Beliau juga mengatakan jika Syiah bukan bagian dari Islam (al-haq). “Yang haq itu haq, yang batil itu batil. Tidak bisa disatukan,” kata Kiai Athian.

Kyai Athian Ali : Antara Ahlus Sunnah dan Syiah tak akan Pernah Ketemu, “Bagaimana mungkin kita, umat Islam yang mengharamkan zina dapat bertemu dengan pihak yang menghalalkan zina dengan cara mut’ah,” tegas Athian Ketua Aliansi Nasional Anti Syiah.

Maka dari itu “Dengan wadah ini hendaklah kita bersatu padu, dalam satu khittah (rencana) berdasarkan Al-Qur’an dan Assunnah. Dan mari kita bersama menyelamatkan akidah umat ini dari ajaran Syi’ah yang sesat dan menyesatkan.” tambah beliau.

Sedangkan Al Habib Ahmad Zein Al Kaff, mengatakan : “Sudah bukan musimnya lagi dialog dan menjawab pertanyaan mereka, namun ini adalah waktu jihad. Waktu toleransi itu sudah habis, jangan biarkan Indonesia menjadi Iran atau iraq kedua. Jika NKRI ini ingin tegak dan utuh maka jangan biarkan kaum Syiah menguasai Indonesia.”

KH. Abdul Hamid Baidlowi mengatakan : “Saya menyebutnya ini (Aliansi Nasional Anti Syiah, red) ‘Poros Bandung’ yang akan menjadi tonggak sejarah, bahwasanya mulai hari ini akan terjadi perlawanan yang hebat dari kaum Sunni terhadap kaum Syiah di Indonesia.”

Ketua MPU (Majelis Permusyawaratan Ulama) Aceh yaitu Prof Dr. Tengku Muslim Ibrahim, beliau mengatakan : “Sesuai dengan Perda akidah umat, maka akidah yang bisa berjalan di Aceh adalah akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dan Syiah tidak ada tempat di Aceh.”

Melalui Asisten Kesra Pemprov Jawa Barat yaitu Ahmad Hadadi dalam sambutannya menyampaikan bahwasanya meskipun tidak bisa hadir Gubernur Jawa Barat tetap memberi dukungan atas terbentuknya Aliansi Nasional Anti Syiah ini. Dan “Pemprov Jawa Barat juga memberi dukungan kepada umat Islam yang berupaya menjaga nilai-nilai agar tidak tercemar aliran sesat,” terang Ahmad

Meskipun ada isu atau pernyataan miring tentang diselenggarakannya Deklarasi Aliansi Nasional Anti Syiah ini, akan tetapi ulama yang berkumpul dalam deklarasi ini akhirnya sepakat untuk menyatakan sikap mereka. Kesepakatan ini ditelurkan dalam empat butir komitmen dan tekad yang ditandatangani oleh KH Athian Ali (Selaku Ketua Pengurus Harian), KH Atip Latiful Hayat (Selaku Ketua Dewan Pakar) dan KH Abdul Hamid Baidlowi (Selaku Ketua Majelis Syuro).

Berikut kutipan selengkapnya :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Bertitik tolak dari fakta:

a. Bahwa ajaran Syiah menurut keyakinan umat Islam, merupakan faham yang menyimpang dari Alquran dan Assunnah.

b. Bahwa kelompok Syiah di Indonesia semakin berani dan masif mempropagandakan paham dan ajarannya lewat segala macam cara, diantaranya dengan bertaqiyah (munafik), baik melalui pendidikan, sosial kemasyarakatan, maupun politik.

c. Bahwa telah terjadi keresahan di berbagai daerah yang menimbulkan konflik horizontal sebagai akibat progresitivitas penyiaran Syiah, penolakan umat, serta pembiaran politik terhadap pengembangan ajaran sesat Syiah.

Maka dengan mengucap “bismillah” dan “bertawakal” hanya kepada Allah Swt, kami para ulama, habaib, pimpinan ormas islam, pondok pesantren, dan harokah yang tergabung dalam “Aliansi Nasional Anti Syiah” sepakat menyatakan komitmen dan tekad kami:

1. Menjadikan lembaga Aliansi Nasional Anti Syiah sebagai wadah dakwah amar mankruf nahi munkar.

2. Memaksimalkan upaya preventif, antisipatif, dan proaktif membela dan melindungi umat dari berbagai upaya penyesatan akidah dan syariah yang dilakukan oleh kelompok Syiah di Indonesia.

3. Menjalin ukhuwah Islamiyah dengan berbagai organisasi dan gerakan dakwah di Indonesia untuk mewaspadai, menghambat dan mencegah pengembangan ajaran sesat Syiah.

4. Mendesak pemerintah agar segera melarang penyebaran paham dan ajaran Syiah, serta mencabut izin seluruh organisasi, yayasan, dan lembaga yang terkait dengan ajaran Syiah di seluruh Indonesia.

Demikian komitmen dan tekad kami, semoga Allah Swt senantiasa mencurahkan rahmat, karunia, inayah, taufik dan hidayah-Nya. Amin.

Bandung, 20 Jumadits Tsaniyah 1435 H / 20 April 2014.

Pengurus harian:
KH. Athian Ali M. Da’i Lc MA

Dewan pakar:
KH. Atip Latiful Hayat, SH, LLM Ph.D

Majelis Syuro:
KH. Abdul Hamid Baidlowi

IMG-20140421-WA0004

dengan penuh rasa syukur dan mengharap ridho dari Allah -Subhanahu wa ta’ala- kami dari tim GenSyiah.com sangat mendukung upaya dari tokoh-tokoh Ahlussunnah untuk menjalin ukhuwah antar ormas Ahlussunnah untuk membentengi kaum Muslimin dari ancaman ajaran sesat Syi’ah, Semoga Allah -Subhanahu wa ta’ala- meridhoi upaya ini dan melindungi NKRI dari ancaman bahaya Syi’ah.

(Visited 1 visits today)

Leave a Reply

*